Pages

Rabu, 16 Mei 2012

the Sadiyo

Wow adalah kata pertama yang aku ucapkan waktu melihat poto yang di tag seorang spupuku di facebook. Yaaa buatku sekarang fungsi dari facebook adalah tempat penyimpanan koleksi poto.. hihihi.

Waaaah...ternyata sudah sangat lama, tidak mengambil dan mempunyai koleksi poto personil lengkap the Sadiyo. Dan poto ini membuat kebahagiaan sekaligus keharuan, karena di poto ini (*sayang yaa hasil poto nya burem) masih terlihat kesemua dari orang tua-ku ini sehat dan bahagia.
bapak-ku yang berbaju koko biru *bungsu laki-laki*

Sadiyo bersaudara, keturunan Jawa Tengah yang semuanya dilahirkan di tanah Melayu, Kalimantan Barat ini terdiri dari 8 orang, 6 Laki-laki dan 3 perempuan. Tapi  satu dari mereka sudah berpulang ke Rahmatullaah... iyaa pakdhe ku, anak tertua yang seharusnya berdiri di posisi sebelah kiri di poto sudah hampir 5th ini meninggal dunia.

Kekompakan dan persaudaraan diantara mereka patut diacungi jempol dan dicontoh. Hidup berdampingan dan bisa saling menjaga dan selalu dapat meredam segala permasalahan dan kerikil kehidupan dengan landasan kekeluargaan dan syariah Islam. Insya Allah terus seperti itu. Aamiin.

Diantara 7 bersaudara ini, hampir semua sudah memasuki usia pensiun dari masa jabatan kerja nya, kecuali budhe ku yang memang ibu rumah tangga dan tante/ bu'lek ku yang paling bungsu yang masih aktip mengajar di Sekolah Dasar. Bapak-ku saja sudah 3th ini pensiun dan berusia 59th tgl 26 Mei ini, bisa dikira-kira usia saudara diatasnya yang rata-rata selisih 3tahun-an. 
Well, mereka menyebutnya dengan istilah memasuki usia "dewasa"...hihihihi

The Sadiyo bersaudara ini selalu kerap berkumpul hampir disetiap weekend dan bahkan hampir setiap dua hari untuk sekedar ngopi bersama, dan biasanya kediaman kami yang menjadi rumah berkumpul *konon* karena semasa hidupnya Kakek dan Nenek lama tinggal bersama kami. 

Well, sebagai keturunan dan penerus mereka, aku bangga dengan pencapaian yang mereka raih dan semoga aku-kami menjadi anak-anak yang bisa membanggakan mereka, dan bisa menjadi anak-anak yang berbakti dan menjaga silaturahim diantara kami anak-anak keturunan mereka, seperti yang mereka contohkan dan bisa lebih baik lagi dalam segala hal... Aamiin.

“Rabbighfir lii waliwaa lidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa”
“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah kedua orang tuaku sebagaimana mereka telah memelihara / mendidikku sewaktu aku kecil.”

0 comments:

Posting Komentar

 

Copyright © diendong. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver