Pages

Sabtu, 22 Desember 2012

#MotherDay

My Dearest Ibu Sopia....

You are my Everything, You are my super Mom, You are the reason for me to keep alive.


Happy Mother Day Ma~


Kamis, 15 November 2012

Surat Untuk Mama

Assalamuallaikum Ma.... 
Wilujeng tanggap warsa kagem Mama kulo kaping 55th, mugi2 tansah diparingi sehat. Gusti ALLah swt berkahi...Aamiin. Happy Birth Day and I love U Mom :*
Mama tersayang, belum pernah dni menulis surat untukmu sebelumnya. Tapi kenapa tidak, untuk orang lain yang baru beberapa tahun hadir di hidupku dni bisa menulis berlembar lembar. Untukmu yang menjadi perantara hadirku di dunia ini dni belum pernah. Aaaah.. Malu jadinya.

Ma, Hari ini 1 Muharram 1434H, tahun baru Hijriyah yang bertepatan dengan 15 November 2012 hari dimana 55tahun yang lalu lahirlah seorang yang kini menjadi Ibuku. Bahkan jauh sebelum engkau dilahirkan, dalam buku takdirmu telah tertulis nama Dini Wahyuningsih yang akan menjadi anakmu. Menyadari ini, Demi Allah.. Dni sangat bahagia terlahir menjadi anakmu.

Ma, tiada kata yang bisa menggambarkan sosokmu, hebatmu, kasihmu dan betapa sayangnya mama padaku, anak-anakmu, cucu-cucumu dan suami tercintamu, Bapak. Tapi tanpa rangkaian kata-kata pun,dni.. kami smua bisa tau. Kami merasakannya. Tak perlu mama berlinang air mata, bersemu pipi merona mengungkapkan isi hati mama. Dni, kami memahami. Semua mama lakukan karena cinta.

Contoh kecil cinta mama, semalam mama dengan senang hati membuat sendiri kue ulang tahun. Pagi-pagi sekali dengan gembira berbelanja dan memasak menu spesial untuk kami tanpa minta dibantu. Dan Subhanaullaah, luar biasa enak hasil masakan penuh cinta itu. Tak ada koki terhebat di dunia ini yang bisa menandingi masakan cinta ala mama.

Mama sayang, dni minta maap di hari ulang tahun mama belum bisa memenuhi harapan mama. Belum bisa jadi anak yang berbakti. Mungkin masih sangat jauh dari sosok anak idaman mama, belum sholeha. Belum bisa membanggakan. Belum bisa membuat beban tanggung jawab mama sebagai Ibu berkurang, karena belum melepas dni berumah tangga... Ma, kalau boleh dni minta, mama untuk bersabar sedikit lagi, yaaa walau tanpa diminta pun mama pasti dengan sepenuh hati tak henti mendoakan dni dan anak-anak, cucu-cucu mama setiap saat. Iyaa, dni minta mama mendoakan dni agar bisa segera membahagiakan mama. Yaa ma yaa... sehat terus dan doa kan dni terus yaa ma...

»» Ya Allah Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

Segala puji bagi Allah, yang awal tanpa yang awal sebelum-Nya, yang akhir tanpa yang akhir sesudah-Nya. Mahasuci AsmaNya, Maha tampak AnugrahNya.

Ya Allah. Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya. Shalawat yang awalnya tidak terbatas, yang batasnya tidak berujung, dan akhirnya tidak berhingga.

Ya Allah. Anugerahkan kepada Mamaku kelangsungan hidup yang baik dan Engkau ridhoi, panjangkan usianya, sehatkan badannya, baikkan agamanya, sejahterakan jiwa dan raganya, berkahi rezekinya, anugerahkan kepadanya derajat terbaik diHadapanmu.

Bantulah aku, agar bisa berbakti kepadanya berbuat baik kepadanya dari sisiMu. Jadikan restunya menjadi RidhoMu selalu, menyayangiku, mencintaiku. Jadikan aku, anak yang baik dan takwa, yang punya pandangan dan pendengaran yang taat kepadaMu, yang mencintai dan setia kepada kekasihMu, Muhammad. Dan menjadi anak sholeha yang kelak mampu menjadi penolong Ibu dan Bapakku.

Berikan semua itu dengan petunjuk dan rahmatMu, berikan kepada kami apa yang terbaik di dunia dan akhirat. Aamiin



Selamat Ulang Tahun Mama Sopiah.
Wassalam with love
Anakmu~

Kamis, 25 Oktober 2012

Now On

Satu tahun lalu, terakhir kali aku melihat sosokmu. Satu tahun lalu pula semua kisah panjang kita berakhir tanpa kata. Yang aku tau kau tlah berhenti memperjuangkanku. Yang ku tau, kau mulai merelakan dan melepaskanku...

Aaaa.. Memoriku seakan mulai mengabur, seiring kaburnya pandangan karena air mata ini tak kunjung berhenti menetes tiap mengenangmu. Banyak pertanyaan tak terjawab saat itu. Kenapa ? Bagaimana ? Apa ? tak kunjung ku dapatkan darimu...

Aku menyerah, tepatnya mengikhlaskan...
Ku serahkan semua padaNya. Aku yakin tak ada jawaban pun aku tak kan mengapa, aku akan baik-baik saja karena DIA pasti mengizinkan setiap kejadian pasti ada alasannya.

Dan benar saja,  di luar batas kemampuan nalarku...

Ternyata DIA memberiku waktu satu tahun itu untuk menghadapi cobaan lain yang ku kira sangat dahsyat... Menguji imanku, melatih kesabaranku, mencoba batasan pertahananku... 

Saat aku merasa kalah dan menyerah, disaat itulah Allah menyapaku dengan lembut.. menegarkan aku, memelukku.. dan aku kembali bangkit.. Aku meyakini,  Allah selalu bersamaku.

Inilaah... jawabannya.. mungkin untuk ini aku diuji,  bekal persiapanku untuk menerim asatu kenyataan...
Kenyataan yang jauh sebelumnya telah ditulisNYA dalam  kitab kehidupan aku dan dia..

Kau...  seseorang yang sangat mencintaiku, dipanggilnya pulang...aku berduka,  duka yang dalam...

Ini batasanku ? Aku tak kuat...

Tidak..  justru sekaranglah dimulai babak baru percobaan hidupku,  hidup sendiri tanpa orang yang bisa dijadikan tempat menopang diri. Seseorang yang selalu ada saat diri ini berlari kembali bila tak menemukan yang dicari..Seseorang itu kini tiada lagi. Dan aku sendiri...

Kini dengan Bismillaah aku ingin memperbaiki diri, melangkah dengan hanya berharap padaNya. Aku di sini, menuju takdirku sendiri. 

Aku ingin bahagia,  seperti ingin dan harapnya, harap semua orang yang menyayangiku..

dini~

Rabu, 24 Oktober 2012

My Starlight

My dear Irfan Julianto

Bukan seperti ini inginku kembali ke kota itu, kota-mu. Bukan pula seperti ini harapku saat meng-Ikhlas-kan perpisahan itu. Sungguh ini diluar batas kemampuan hati dan pikirku untuk menerima kenyataan. Sungguh ini menghantam lahir dan batin ku.
Detik demi detik terasa menyiksa, saat benar-benar berada di sana.
Kembali terbayang saat-saat pertama mengenalmu, merasakan perdulimu, menikmati perhatianmu, menerima cintamu dan perlahan aku mulai membutuhkanmu. Yaa aku menyayangimu...
Di kota itu pula semua terbingkai indah dalam satu frame memori. Sintang.

Abang...
Tiga tahun lalu, terakhir kali aku melangkah dengan sepenuh hati dalam genggaman tanganmu ke kota itu. Menghirup kasih sayangmu disetiap jengkal jalanan kota. Sambil Melihat kuatnya niatmu bak aliran sungai Melawi, melangkah pasti di jalan setapak menuju rumah keluargamu. Masih sama, masih hangat dan masih menyenangkan seperti hari-hari setiap kali berkunjung ke sana. Yaaa... Saat-saat itu aku (selalu) sangat bahagia.

Abang...
Tiga hari lalu. Tiga hari yang tak pernah ku bayangkan sedikitpun dalam angan terliarku sekalipun. Aku kembali ke sana. Tapi taukah yang ku rasa. Hati ini sakit. Tapi ku kerahkan semua sisa-sisa kekuatan ku yang ku sandarkan pada genggaman tangan NYA, bahwa aku mampu, aku kuat melangkah sendiri.

Abang...
Kembali aku lewati semua jalan-jalan itu, melihat kembali sungai yang berarus deras tetap mengalir, melangkah di jalan setapak dan memasuki rumahmu. Sampai di sana sama. Tapi... Hatiku nyeri tak terperi rasanya, saat menyadari tak ada tatapan malu-malu mu lagi, tak ada senyum simpul mu lagi dan tak ada bias rona memerah wajahmu lagi. Tak ada semerbak aroma wangimu yang menenangkan lagi. Tak ada tangan kuat yang menggenggamku lagi. Tak ada bahu kokoh yang memelukku bila aku salah tingkah lagi. Tak ada kau lagi...
Aku merindukanmu. Begitu saja...

Abang...
Taukah kau, bagaimana keadaan hatiku saat memeluk ibu yang melahirkamu menangis tersedu saat melihatku, menciumiku seperti ia menciummu...
Saat aku harus bisa tersenyum tegar saat melihat deraian air mata pria tua itu, Ayahmu- yang menatapku penuh cinta seakan menatapmu...
Aaaah... Hati mana yang tak tersentuh, hati mana yang tak berdesir terharu.
Aku tau, mereka (masih) menyayangiku. Dan (semoga) selalu begitu...
Sungguh kau yang paling tau, bagaimana hatiku, betapa cengeng dan lemahnya aku. Kalau bukan karna NYA, tak mungkin aku bisa bertahan terlihat begitu tegar. Tidak, aku tidak baik dan tidak dalam keadaan baik-baik saja. Tapi aku akan berusaha untuk seperti baik-baik saja. Percayalah.

Abang...
Aku mungkin sudah lama merelakan mimpi bersamamu punah. Sudah lama menata hatiku yang hancur karena perpisahan kita. Sudah pula menguatkan hati melihatmu kelak (bila) bersanding dengan wanita yang mungkin bukan aku. Tapi tak sekalipun aku mempersiapkan hati untuk kembali ke kotamu dan yang ku lihat malah ke duka-an ini.
Sungguh aku hanya ingin kau bahagia... :'(

Abang...
Mungkin terbagi dua niat kedatanganku ke kotamu; Menyaksikan bahagia sahabatku-adik kesayanganmu- menikah, tapi taukah kau, sungguh aku pun ingin mengunjungimu. Mengunjungi 'rumah baru'-mu di sana. Yang baru kau tempati kurang dari seratus hari. :'(

Abang...
Nisan itu, melihat langsung nama yang tak asing terukir disana, namamu. Mengembalikan ku dikesadaran bahwa kau memang sudah tiada, kau tlah pergi...
Bukan, bukan aku tak ikhlaskan kembalinya kau ke Penciptamu 27 juli lalu. Tapi ini berbeda, mendengar berita berpulangnya kau sungguh duka yang mengharukan tapi menatap langsung peristirahatanmu benar-benar butuh kekuatan. Pertahanan hati terakhirku hancur, saat untuk pertama kalinya yang ku temukan atas kerinduanku, pencarianku akan kehadiran sosokmu digantikan dengan tanah basah berhias kayu nisan itu.. :'(

Abang...
Ikhlas-ku, doa-ku, munajad-ku Kepada Allah swt untuk bahagiamu kini ku tukar dengan permohonan akan diberikannya untukmu tempat terbaik disisiNYA. DiampunkanNYA segala khilafmu. DiterimaNYA segala amal baikmu. Dan diberikanNYA surga untuk kehidupan abadimu... (Aamiin)

Abang...
Kini tak akan ku temukan lagi sosokmu, bahkan pengganti sepertimu pun tak kan mungkin ada. Tak akan pernah ada. Karena kau adalah kau yang tak kan pernah terganti. Yaa disini dihati kami kau tak kan tertandingi.
*seperti sebuah lirik yang kau bilang tentang aku : 'Tak Ada Yang Bisa menggantikan dirimu.. ' -kini, itu tentang mu, yang tak akan pernah terganti...

"carilah dan tak kan pernah kau temukan laki-laki dengan cinta sebesar yang aku punya untukmu" masih ku ingat kata-katamu itu.. yaaa mungkin tak kan pernah ada. Kau bintang terangku, akan selalu jadi yang paling terang untukku...

Abang...
Mungkin bukan aku yang ingin kau peluk terakhir kali, memang bukan aku yang merawatmu dengan kasih dipenghujung waktumu. Tapi jangan kau ragukan, bahwa dari sini aku memelukmu dengan doa-doaku.
Selamat Jalan dan tenanglah kau disisi NYA wahai laki-laki terbaik yang pernah di ciptakan Tuhan untuk mewarnai hidupku.

Innalillaahi waa innaillaihii rojiun~

Sabtu, 20 Oktober 2012

Saat Terakhir...

Tak pernah terpikir olehku
Tak sedikit pun ku menyangka
Kau akan pergi tinggalkan ku sendiri

Pagi itu, berita kepergianmu ku terima...
Bagai petir tanpa hujan,
Seketika mati rasa di semua penjuru nadi tubuhku.
Tak tergambarkan keadaanku tapi sungguh sakit kurasakan.

Begitu sulit ku menyangkal
Begitu sakit ku rasakan
Kau akan pergi tinggalkan ku sendiri

Aku memang pernah berpamitan melangkah menjauhimu...
Bukan karen aku membencimu tapi karena saat itu ku pikit bahagiamu bukan denganku.
Tapi, sejauh apapun aku melangkah, aku masih bisa rasakan kau tak pernah benar-benar meninggalkanku.
Tak pernah...

Di bawah batu nisan kini kau tlah sandarkan
Kasih sayang kamu begitu dalam

19 Oktober lalu,  belum seratus hari kepergianmu dalam keabadian...
Ku kuatkan diri ini mengunjungi rumah baru mu, tempat dimana kau mengistirahatkan tubuh lelahmu.
Tanah dimana asal seseorang berjiwa baik diciptakan,  kini menerima kembali jasad itu dalam kebisuan.
Untuk pertama kalinya aku sadar sesadar sadarnya, kau telah tiada...

Sungguh ku tak sanggup ini terjadi
Karna ku sangat cinta

Sungguh duka ini, perih ini, coba ku satukan dalam untaian doa-doa ikhlas melepasmu...

Ini lah saat terakhirku melihat kamu
Jatuh air mataku menangis pilu
Hanya mampu ucapkan selamat jalan kasih

Ya Irfan Julianto bin Muslikin, Al Fateha~

Satu jam saja ku telah bisa
Cintai kamu kamu kamu di hatiku
Namun bagiku melupakanmu
Butuh waktuku seumur hidup
Satu jam saja ku telah bisa
Sayangi kamu di hatiku
Namun bagiku melupakanmu
Butuh waktuku seumur hidup
Di nantiku
 
 

Rabu, 17 Oktober 2012

Kamu Datang Hanya Untuk Menghilang #3

"Kini, tolong jangan sekat satu takdir terbaikku hanya dengan prasangka-prasangka burukku padamu.
Jika luka yang pernah ku torehkan di hatimu tak lagi bisa sembuh, kau boleh benci aku dengan caramu.
katakanlah. Tidak dengan menyiksaku seperti ini untuk kedua kalinya. Dengan diam dan menghindar, membunuhku perlahan tapi pasti.
Tuhan Maha Pengasih dan Maha Penyayang bagi aku... dan juga kamu. Bertemanlah dengan Nya, berdamailah dengan hatimu agar ada cara yang lebih baik untukmu menyelesaikan semuanya, dengan cara yang lebih bijaksana".
Ingin sekali aku menekan tombol "send" kemudian aku tersadar seketika. Percuma. Nomormu yang terbaru yang susah payah ku dapatkan sudah tak aktif lagi. Lagi-lagi kau menghindar. Bak seorang pengecut yang kabur dari medan perang. Kau berlalu begitu saja. Apakah kau datang kembali hanya untuk menghilang ?!!!

Aku tau, mungkin waktu itu kau sekedar ingin mempermainkan aku dengan mengabulkan satu pintaku. Pinta atas nama rindu. Atas nama cinta seorang wanita. Aaaah aku masih ingat atas nama terakhir kali ku ungkapkan ingin sekali bertemu denganmu lagi. Tapi apakah tak terhapuskan perjanjian tak tertulis itu berbarengan dengan pertemuan yang indah ku rasa, tulus ku kecap, berhari-hari bersamamu ? Apakah kebersamaan kita itu tak berarti penting bagimu ? Ku kira benar ucapmu, bahwa kita kembali bersama dan melupakan yang tlah lalu..
Kau menipuku...

Entahlah, jika ku sampaikan isi pesan tadi padamu, apakah akan terbaca olehmu.. Apakah akan menyentuh sisi batinmu.. Apakah tulisanku pengganti lisanku bermakna untukmu... Atau bahkan kau memilih untuk tak membacanya.. 

Aku biarkan air mataku mengaburkan pikiranku, menghilangkan semua itu. Meski pelan tapi pasti nyeri tepat di ulu hati terasa lagi. Membiarkan gemuruh langit melumat segalanya,  termasuk dera dalam dadaku. Membiarkan hujan menyampaikan derita ini pada Sang Pencipta.
Sekali lagi ini tentang Senja tanpa jingga~


Senin, 15 Oktober 2012

Kamu Datang Hanya Untuk Menghilang #2

Saat itu aku mulai menyerah. Bukan aku tak berusaha menghentikan kegilaanku atasmu. Ketergantungan ini yang mendorongku untuk berani. Mencurahkan isi hati diblog pribadiku. Direct message ke akun mu. Nomention di timeline. Bercerita pada sahabat sahabat terpercayamu. Bahkan aku nekat terbang ke kota asing itu berharap bias menemuimu. Benar-benar sudah gila. Tapi kau, tak menggubris. Diam.

Hingga hari itu, setelah 4 bulan kamu menghilang, antara percaya dan tidak. Aku membaca sebuah direct message dari akunmu. Berucap kaku, mengatakan terima kasih. Aku terteguh tak percaya. Kamu juga menulis ucapan yang sama di timeline. Dengan sebuah nomention yang aku percaya itu ditujukanmu untukku. Seperti mengulang masa lalu, cara itulah yang sering kau lakukan bila ingin mengucapkan sesuatu di dunia maya. Yaaa dunia maya. Dunia dimana kamu bisa saja mengenakan topengmu.

Aku tau, ucapan terim akasih mu itu untuk sekedar basa basi. Kamu orang yang santun dan tau bagaimana caranya menghargai pemberian oang lain. Waktu itu aku berpikir seperti itu. Itu pasti ucapan untuk sebuah kado ulang tahun yang aku titipkan lewat seorang teman.

“You might be great wearing black and red maroon…”

Seperti ingin membayar semuanya. Setidaknya itu yang aku tangkap dari sikapmu. Kamu berubah kembali menjadi kamu yang seperti tidak pernah menghilang selama 4 bulan blakangan. Walau dalam hati kecil aku sempat mengira, ini hanya basa basi.

Aku, memang tak lagi berharap besar kepadamu yang tiba-tiba muncul seperti tak pernah menghilang. Sakit di hati ini bahkan masi terasa setiap membaca kalimat-kalimatu yang seakan tidak sedikitpun menggambarkan penyesalanmu. Bahkan kamu tidak bertanya, apa yang aku rasakan selama Oktober hingga Febuari lalu tanpa kamu. Mungkin aku  yang terlalu naïf dan percaya padamu hingga kembali terbius pesonamu.

“sekali lagi, terakhir kali… kita harus bertemu..”

Dan sesak yang selama ini menghimpit setiap kali mengingatmu, seketika hilang dengan satu janji pertemuan itu. Aki menunggu saat itu, aku begitu merindukanmu.

……………………

Kamu Datang Hanya Untuk Menghilang #1


Hampir enam bulan. setengah tahun mungkin bukan hitungan waktu yang lama untuk sebuah penantian. Tapi bukanlah waktu yang sebentar pula. Apa lagi untuk sekedar alas an yang bahkan tak ku ketahui. Sungguh tak bias ditolerir. Aku butuh kata, aku butuh kalimat entah apalah itu dari mu.

Ada dendam apa kamu kepadaku ?

Sampai dititik manakah kamu akan mengakhiri ini semua ?

Mungkin, kalau boleh jujur, aku pernah tak rela kau bersama orang lain. Tapi bukan berarti aku berhenti mendoakanmu untuk bahagia. Dengan cara apa pun.

Benar adanya, setelah pembicaraan buntu malam itudan hari-hari setelajnya. Kamu memintaku untuk lebih realistis dan merelakan. Iya, merelakan impian kita-mungkin impianku seorang- yang kubangun di atas pondasi yang kamu bilang rapuh. Tapi, dari mana kekuatan itu datang ? kalau bukan darimu juga.

Lihatlah, kau yang pada awalnya begitu terlihat peduli dan menyayangiku, kini memilih pergi. Kau sebagai penyemai benih kepercayaan dan cinta itu berlalu begitu saja. Seseorang yang bersumpah dan berjanji tak akan pernah mengecewakanku bukan hanya menjauh tapi menghilang.

Akun social media tempat pertama kali kau menyapaku pun tak lagi aktif. Kontak blackberry pun menghilang. Email dan Ym pun kamu block. Bahkan nomor handphone yang kamu akui sebagai nomor lama yang mati matian kamu pertahankan kau matikan. 
Segitunya kah ?

Selasa, 09 Oktober 2012

Positif Negatif


Think positive. Look at the bright side! Itu semacam kalimat andalan orang-orang kalo sesuatu yang gak kita harapkanterjadi. Honestly, it;s hard to think positive at the moment.
Seperti beberapa tahun lalu. Aku berencana menikah. Tapi kemudian positif dibatalkan. What a negative situation!!

Negatif terberat yang terjadi pertama kali dalam hidupku. Setidaknya sampai saat itu.

Saat itu, Yess I want to get maried, I want to be a wife. Diusia yang muda impianku adalah segera menikah dengan orang yang saat itu bisa membuatku percaya akan kebaikan yang terjadi dalam pernikahan diusia muda. Tapi rencana esolusi hidupku saat itu meleset. Semuanya berantakan.

Dari awal hubungan, kami berkomitmen untuk serius. Menikah adalah target utama hubungan kami. Setidaknya itulah janji yang aku pegang darinya.

Waktu berjalan, manusia hanya bisa berencana, Tuhan-lah penentunya.
Semuanya berakhir.

Aku sering nanya ke diri sendiri, kenapa ? apa yang salah dari aku ? aku Cuma ingin yang terbaik, aku ingin lebih bertranggung jawab atas hidupku, aku ingin beribadah yairu dengan menikah. Dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang tak bisa ku trmukan jawabannya. Hingga aku hanya bisa menangis.
I’m so sad.

Look at the bright side. Where ?
Di luar sana, langit masih biru, angin masih berhembus, matahari masih terbit dan tenggelam teratur, pohon-pohon masih berdaun hijau dan bunga kamboja masih berwatna merah. Yess! So bright. All I see is : I’m not maried. Yang aku lihat aku gagal menikah.

Mungkin saat itu aku berlebihan. Padahal di luar sana, masih banyak orang-orang yang juga belum berkesempatan menikah padahal usia mereka sudah ridak muda lagi, tentunya dengan masing-masing masalah nya. Masih banyak orang-orang yang hidup dengan kekurangan, bahkan menikah dan pestanya mungkin tak sama sekali terpikirkan. Bahkan di belahan dunia ini banyak sekali yang kehidupan rumah tangganya tak seindah bayangannya dahulu. Banyak KDRT yang terjadi atau malah banyak orang yang kehilangan pasangannya disaat anak-anaknya sedang dalam masa tumbuh kembang. Seharusnya itu bisa membuat aku berpikir bukan hanya aku yang bersedih.

Tapi tetep aja dalam keadaan waktu itu, aku bersedih.

Lama buatku bisa menyembuhkan hati. Trauma atau apalah istilahnya itu. Bukan karena terlalu patah hati, terlalu cinta. Bukan!

Tapi lebih ini lebih kepada keadaan mental ku, psikologis-ku yang saat itu harus menerima kenyataan di usia 23 tahun mengalami kegagalan. Rencana pernikahan indah mendadak menjadi mimpi buruk. Pertanyaan-pertanyaan handaitaulan bak air garam yang disiran diatas luka bakar. Pfuuuuh…

Sakit hari tak sebanding dengan sakit menerima kenyataan ditambah kekecewaan orang tua.

Yaa walaupun sebenarnya akulah yang meminta pembatalan itu. Aku!. Semua aku lalukan karena aku harus berani, aku harus mengambil langkah dan keputusan. Dan saar itu yang terbaik adalah membatalkannya!

Bukan hal yang mudah, dengan banyak pertimbangan ini dan itu. Siang dan malam berpikir dan menganalisa. Menangis dalam setiap doa. Sampailah aku diketetapan hati. Positif mengakhiri itu semua.

Oke… ortun pasti kecewa. Sedih dengan keadaan dan langkah yang aku ambil. My mom, she was crying over. My Pap, he said he loves me more than anything in this world. Mereta Cuma ingin yang trebaik untukku. Apapun pilihanku mereka mendukung. Apalagi setelah mendengar rentetan kronologis dan alasanku. I just want to give them a good son in law. Sementara buat ortu, jadi atau membatalkan pernikahan, it’s doesn’t matter because they love me. That’s it.

Cerita ini akhirnya aku publish meski tidak mendetail. Aku rasa aku sudah siap untuk berbagi pada semua. Butuh waktu sangat lama sampai aku berani berani mengakui dengan gamblang bahwa aku pernah gagal. Berkotak-kotak persiapan itu masih terbungkus rapi belum berani aku buka. Rasanya masih ‘malas’ untuk kembali mengusik ‘kenangan’ yang sudah lama terpinggirkan itu. Tapi disini akhirnya aku bercerita. Alasanya, salah satunya karena ortu yang belakangan sering mengajakku berbincang tentang masa lalu, tentang masa kini dan masa depanku. Menurut mereka sekarang sudah waktu yang tepat dan usia yang pas untukku mulai merencanakan kisah masa depanku. Mereka tidak memaksa, mereka mengerti aku. Mereka selalu bilang ‘akan ada waktu dan orang yang tepat sesuai kehendak Sang Kuasa’ dan aku percaya itu.
 
As I wrote above. Akulah yang menghendaki pembatalan pernikahan. Tapi taukah kalian, bahwa semua doa-doa kita itu dijawab Tuhan pada waktu yang tepay menurutNya. Tidak pernah meleset. Dan begitu pula yang terjadi padaku. Semua terjawabkan…
Awalnya sedikit demi sedikit. Tapi aku tetap berkeyakinan ‘bahwa tidak ada kebetulan disetiap kejadian’. Gitu juga halnya dengan kisahku. Hikmahnya ? kini hubungan keluatga kami jauh lebih baik dibanding beberapa waktu pasca kejadian. Yaa walaupun kini setelah ia sebut saja abang- telah meninggal dunia. 
Yaa… kabar duka yang kuterima pada 27 juli 2012 ini tepat sehari sebelum hari ulang tahunnya. 

Seorang sahabat bilang “ bayangkan, apa yang akan kamu hadapi kalau aja pernikahan itu terus dilangsungkan ? bukan bukan mendahului takdir tapi mungkin aja kan feeling dan firasatmu saat itu juga karena ini ? waullohualam bissawab… “ 
Yess! we never know.

Seakan segala tanya dahulu terjawab seketika.
Walau aku yang memutuskan. Walaupun mungkin ia bersalah. Aku yakin akan selalu ada hikmah dari semua itu. Aku tau dan percaya, almarhum tak pernah benar-benar meninggalkanku. Walaupun kami berpisah, tapi ia masih menyayangiku dengan caranya. Aku tak pernah ragu itu, dan benar, semua yang menyampaikan bela sungkawa padaku menyatakan itu. Ia tetap berpikir positif tentangku hingga nafas terakhirnya.
Well, pada akhirnya aku cum abisa bilang God knows what’s best for us… for me… for him.

Be positive~

Sabtu, 06 Oktober 2012

I Love You Because...

Banyak hubungan yang patah hilang dan berganti karena tidak memiliki komitmen.

I love her because of the way she treats me
I love him because of the way he makes me feel
I love her because she's so beautiful
I love him because he falls on my feet with roses and jewels.

Orang sering mendasari cinta atas hal hal yang dianggap indah.
Jarang dari mereka dan mungkin kita sendiri berpikir:

I love her because of the way she treat me
> What happpens if she stops treating you the way you love

I love him because of the way he makes me feel
> What happens if he stops making you feel that way ?

I love her because she's so beautiful
> Three weeks latter, a bus hit her

I love him because he falls on my feet with roses and jewels.
> Out of the blue, he's broke that he couldn't buy you roses and jewels anymore.

Jarang ada yang mengatakan:
>> "Saya sayang dia karena saya ingin sayang dia"

Komitmen.

Sebagian dari kita mungkin ada yang mencintai seseorang karena keadaan sesaat. Karena dia baik, karena dia pintar, even mungkin karena dia kaya. Tidak terpikir apa jadinya, kalau dia mendadak jahat, mendadak tidaak sepintar dahulu, atau mendadak miskin.

Will you still love them, then ?

That's why you need commitment.

Don't love someone because of what/ how/ who they are.

From now on, Start loving someone,

Because you want to.

Kalau boleh bermimpi ingin sekali kelak ada seseorang yang berkata padaku: "I will not leave you no matter what. I chose to be with you. I was the one who kissed you forehead after Ijab Qabul. I have made my commitment".

Pasti aku akan menjadi seorang wanita yang paling bahagia. Apalagi untaian kalimat itu dibuktikan dengan kenyataan.

Insya Allah~


copast dari novel "Test Pack"


 

Kamis, 04 Oktober 2012

Baby girl of my dream


Aku sangat suka anak kecil. Punya dua keponakan cowo yang sudah beranjak abg dan seorang keponakan cewek berusia masuk 6 tahun sangat membahagiakan. Ditambah lagi anak anak dari sepupu sepupuku. Tapi aku tetaplan seorang wanita biasa.. hehehee yang pasti memimpikan punya anak sendiri :)

Talking about baby and dream. I had a very beautiful dream last night. Aku bermimpi memeluk seorang bayi yang sangat lucu. it was a baby girl. I really love baby girl. I was playing with her in bed. I still remember the way she laughs. Matanya yang besar dan bening. Rambut Hitam pekatnya yang lurus berponi. Hidung mungilnya. Bibir merah tipisnya. Oh GOD she is so pretty. Dia percampuran wajah antara aku dan .... aaah sudahlah.
I hug her dearly as if I dont want to let her go.

Perasaan bahagian dan campur aduk itu negitu nyata. Sangat nyata. The dream was so real. Orang tua bilang siih katanya kalau kita mimpi bayi, punya bayi atau memeluk bayi itu artinya kita akan mendapatkan rejeki. :')
Aamiin kan sajalah.

Tapi jujur memang belakangan, aku semakin ingin punya bayi apalagi setelah Minggu lalu menghadiri aqiqahan baby girl nya kakak sepupu. Wuiiiih makin pengen. Tapi gimana, suami aja belum punya.. :p

Hmm, dreaming about a baby girl, apakah ini pertanda ? :)

Senin, 01 Oktober 2012

my twilight


I am bad in history, but I can remember the fist time I saw you.

Once upon a time in the evening at the airport Supadio

Since that moment, I was map-ing you forever in my heart.

Yess, I was creating my own twilight.

Minggu, 16 September 2012

Berat Untuk sehat

Woohoo... Fenomena aneh terjadi padaku! Apakah gerangan..? jeng jeng... ini tentang berat badan.. krik!
Hiperbolis deh dini !!:D

Jadi ceritanya aku lagi terheran heran sendiri dengan timbangan berat badanku. Kenapa? yaa karena turun naik nya cepet bener...   
Sekarang, aku baru ngerasa turun berat badan. Iyaa, abis puasa 6hari kemaren berasa badan ringan dan enak gitu. Yess! berat badan udah balik ke ukuran semula. Sebelumnya berasa banget naik nya, pas nimbang kagetnya bukan main. Puasa Ramadhan dapet 23 hari juga gak bantu, malah nambah beratnya. Aneh kan ? Nah, Mulai deh nyalah nyalahin efek lebaran lah, banyakan makan gak beraturan lah, bla bla bla.. hahahah padahal salah sendiri gak jaga makan :p

Emang siih sebelumnya berat badanku sering gak stabil mudah naik dan turun belakangan ini. Ditambah lagi kebiasan makanku yang gak teratur. Sering gak mood makan, nyemil juga males, bisa sehari cuma sarapan susu ama roti doank. Tapi kalo udah mood makan nya yaa itu suka makan tapi gak sehat. duh! jadi jangan salahin kalo Maag nya betah banget gangguin! Itu salah satu faktor kenapaJadi seringnya, sebentar ngerasa pipi tambah tembem, cincin dan jam tangan berasa sempit, terus perut otomatis membundar dengan indahnya. Nah, mulai deh berasa ngap gitu kalo naek tangga, bawaannya jadi bete kan. Makin dipikirin makin berasa berat dah tuuh badan. Tapi kalo dicuexin, dibawa santai gitu tau tau pas nyadar, pipi udah tirus aja. Berasa ringan dan baju baju tertentu enak aja jatohnya dibadan. Gitu nimbang, udah bisa dipastiin emank udah turun tuuh berat badan malah kadang lewat dari berat normal. Pfiiiuuuuh.

Kalau ditanya, "emang berat normal lo berapa dini ?" aku pasti jawabnya gak tau deh kisaran angka berapa. Karna kalo berdasarkan hitung hitungan yang bener mustinya 55kg. Iyaa segitu itu berdasarkan perhitungan yang pakek tinggi badan. Tapi di aku-nya kalo lagi (pernah loh!) ditimbangan segitu, waaah ngap luar biasa, tembem maksimal, apa apa jadi malesin gegara pakek baju gak enak bawaannya. Gak kebayang deh bisa lebih dari itu. Yaaa amit amit deh jangan donk, ntar mbulet bundar tinggal digelindingin dah saking ngap nyaa..>_< 
Dan kalo ditanya lagi "emang tinggi lo berapa dini ?" hmmm.. pertanyaan sensitip niih! buat yang pernah ketemu aku siih pasti bisa ngira ngira deh. Aku gak tinggi juga gak pendek pendek banget siih. Masih lucu laah kalo pakek flat shoes gak tenggelem banget dan kalo lagi pakek high heels gak menjulang menjulang banget. Aku 155cm. Imud pakek banget kan... ? hihihihihiii cukup donk yaa segitu untuk ukuran orang endonesaah.. *selfconfident* :p

Nah, iseng iseng aku coba gugling tentang pengukuran berat badan yang normal dan ideal juga tentang tips tips mengatasi fluktuasi berat badan :p
Dapat deh, Rumus menghitung berat badan ideal/ normal Indeks Broca, gini niih :

1. Berat Badan Normal
Berat Badan Normal = Tinggi Badan - 100
Contoh :
Jika tinggi kita dari ujung kaki hingga ujung kepala adalah 160 cm maka berat badan normal kita adalah 160 - 100 = 60 kg.

2. Berat Badan Ideal
Berat Badan Ideal = (Tinggi Badan - 100) - ( 10% tinggi badan -100)
Contohnya : Jika tinggi badan kita adalah setinggi 150 cm, maka berat badan ideal kita adalah (150 - 100) - (10% x (150 - 100) = 50 - 5 = 45 kg.

Dari hasil tersebut dapat kita ketahui apa yang terjadi dengan diri kita dengan membandingkan hasilnya berikut di bawah ini :
- Kelebihan Berat Badan / Overweight = Hasilnya 10% s/d 20% lebih besar
- Kegemukan / Obesitas / Obesity = Hasilnya lebih dari 20% dari yang seharusnya
- Kurus = Hasilnya 10% kurang dari yang seharusnya.

kalo ada kesalahan mohon maaf dan tolong dikoreksi yaa..

Nah, balik ke aku nya. Kalo berdasarkan hitungan normal itu berat aku seharusnya 55kg, dan berat ideal nya 50kg. Iyaa siih emang bener kalo menurut aku. Karena ditimbangan 50 aku ngerasa pas, gak ngap dan enak aja kliatannya. Hanya ada bagian bagian tertentu seperti perut dan lengan yang gak kenceng (lagi). Satu satunya cara ngencengin nya yaa dengan Olah raga. Hmmm....

Ngomomgin Olah raga, aku pernah posting tentang tips memperindah perut ala dini itu waktu aku masih bener bener hidup sehat, rajin joging tiap minggu, ke gym dan fitnes tiap 3kali seminggu dan pastinya badan fit gak gampang capek dan berat badan stabil. Paling paling kadang kliatan tembem kadang kadang tirus. Perubahan terjadi diseputaran pipi doank. Tapi sekarang... Ugh! Jangankan ke Gym sitt up di kasur aja males malesan. Pantes aja berat badan gak stabil. *selfkeplak*

Emank musti balik hidup sehat deh, dan dimulainya bukan cuma dari niat doank tapi mulai bergerak dini bergerak.. move move move like jagger... hihihihihiiii
Yaaa smoga aja dengan postingan ini, bisa memotivasi diri aku sendiri buat balik ke hidup sehat dan mengurangi makan indomi. :)))) Karena hidup sehat dan seimbang itu bukan cuma demi penampilan tapi untuk kesehatan lebih tepatnya. Karena, sakit itu mahalll.... :p

Sehat Teruss yaaa...

ketjup, dini :*



Heart

Untuk Saat ini, mungkin lebih baik kita tenggelam dalam hati masing masing.....

Sabtu, 15 September 2012

a Hug

When a woman is in a mess, she need no words, no questions and no explanations. She needs nothing..

but a hug!

Jumat, 14 September 2012

Cobalah Mengerti..... Aku!


Aku tak kan
Pernah berhenti
Akan terus memahami
Masih terus berfikir
Bila harus memaksa

Ma, izinkan kali ini anakmu ini memberanikan diri mengejar mimpi. Ma, yakinku mungkin menjadi sumber kekuatanku, doa mama mungkin bisa jadi kekuatanku. Entah bagaimana nantinya anakmu ini menata hatinya setelah ini berlalu... tapi biarkan kali ini anakmu ini menyusuri labirin yang  belum diketahui tepinya. Percayalah ma ini bukan hembusan angin semusim belaka. Ini gelombang rindu yang lama tertahan. Ma, izinkan anakmu ini menyatakannya. Rasa yang terus tumbuh kepada orang yang sama..
*******************

Atau berdarah untukmu
Apapun itu asalkan
Mencoba menerimaku
 
Seharusnya aku memenuhi  janjiku, 

Dan kamu hanya
Perlu terima
Dan tak harus memahami
Dan tak harus berfikir
Hanya perlu mengerti

Seharusnya aku bisikan, seharusnya aku ucapkan, aku senandungkan, aku teriakan berulang, berkali beribukali saat kita bersama saat itu.

Aku bernafas untukmu
Jadi tetaplah di sini
Dan mulai menerimaku
Seharunya rasa itu bukan hanya kita ungkapkan dengan bahasa kalbu, bahasa tubuh.

Cobalah mengerti
Semua ini mencari arti
Selamanya takkan berhenti
Inginkan rasakan
Rindu ini menjadi satu


Seharusnya aku tak membiarkan lidah ini kelu dan kaku...

Biar waktu memisahkan

Aku mencintaimu. 

sebuah lagu sebuah cerita
Maret, 16th 2012

 

Copyright © diendong. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver