Pages

Jumat, 27 September 2013

What’s up?

WhatsApp
 ——————–
at 20:01

Sun: Star!!
Star: Hey, you.. :) what’s up?
Sun: What is it with your avatar?
Star: ??
Sun: The smile..in your picture just now.
Star: Oh well, unpretty it is. My default. *sigh
Sun: It didn’t reach your eyes. The smile.
Star: And amongst all my photo, was there any that reached my eyes?
Sun: :)
Star: It’s a no, no?
Sun: No, it is not a no. :D
Star: Oh, give me benefit of the doubt!
Sun: :)
Star: To love, and being loved back. Was it too much to ask?
Sun: Every living soul in this world, would die searching for their fragment of a heart. Within their lover’s soul.
Star: The torment of waiting. Or the curse of solitary. Which one are us?
Sun: Time will tell. And we’ll endure.
Star: Ah, time does. Time is so powerful. Lethal even.
Sun: As in?
Star: As in, time heals wounds, time reveals truth, time decides who’d survive, time kills hopes or in reverse -time grows hopes.
Sun: But time can’t do one thing.
Star: As in?
Sun: Time can’t be turned back. :) You’re not mine, and I am not yours anymore.
Star: Good or bad?
Sun: Both. Or either.
Star: Hahaha!
Sun: It just is.
Star: It is. :)
Sun: Gotta go now. See you, hunndi. :)
Star: Bye, hunn...
Sun: Remember, next time you smile let it reach your eyes.
Star: Aye, sir!


Sun
last seen today at 20:45 

Star: I Miss You..
*Delete

——————–

at 21:05

Star: Heiii!!
Star: Are you there?
Moon: Yep. Sorry, was a bit busy. Howdy Ling?
Star: I’m good. I hope.
Moon: You hope? Lol. Care to share?
Star: Oh, well. Not much. ’till he talked to me.
Moon: Him? Who?
Star: You know who. He-who-made-me-cry-and-whine-can’t-stand-losing-of.
Moon: :) ) Him! What did he talk about?
Star: My smile. End up in pseudo-intelligence about time.
Moon: Another bizarre shits?
Star: Hard to spell topic always makes you cheeky!
Moon: Sorry, not a big fan of talking sophisticate covered bull poop.
Star: Why are you so rude when it comes to him?? You know I love(d) him so! :’(
Moon: Touche. That is why. Because I know you love him so.
Star: ??
Moon: I know how powerful this might destroy you. Have you forgot of your sleepless night? I haven’t.
Star: Partly, because I called you those nights. :D
Moon: Hell yeah.
Star: I can’t thank you enough for that. But I’ve gotta go now, k?
Moon: Alrighty. Anyway, just save yourself, ling? Stay away from him.




Star
last seen at 22:10

Moon: I love you.
*Delete

——————–

at 23:30

Star
Online

is typing…

"I have gone across the world and around.
To seek for happiness and heal my wound.
Look what I found.
The Earth is merely round.
I arrived to where I had started -safe and sound.
Happiness is after all, on my first step of ground.”

Star is now known as diendong
last seen at 23:45






Kamis, 26 September 2013

Tak Pernah Padam




Namun satu yang perlu engkau tahu.... Api cintaku padamu tak pernah padam~

Senin, 23 September 2013

Kau Harus Tau!!



“Mungkin dia hanya marah dan sedang dalam masalah” lanjutnya.

“Yakin? Dari mana kau tau sedangkan kalian belakangan ini sudah tak intens berkomunikasi seperti biasanya, yaa setidaknya yang ku dengar darimu begitu kan?”

Kemudian ada hening, yang disusul dengan isakan tangis yang tertahan. Menghela nafas adalah satu satunya yang bisa dilakukan saat menyaksikan itu.

“Maybe he never love me that much” ucapnya nyaris tak terdengar.

Ia mulai meneteskan air matanya, air mata yang sangat sulit untuk dikeluarkannya, dan yang pasti tidak di depan sembarang orang. 

“Yeaah, sad. But better to think that way”

“Aku baru saja sembuh dari luka lamaku, dan dia tau. Dia yang slama ini mendukungku, meyakinkanku menerimanya, mempercayainya. Dan aku melakukan sebisaku, sepenuh hatiku. Dan aku sungguh sungguh kepadanya”

"I know, tapi entahlah dengan nya, tau tapi pura pura tidak tau atau memang tak mau tau..."

"Apa yang harus ku lakukan?" tanyanya lirih.

Rasanya ingin ku hantamkan tinjuku ke wajah dia yang menyebabkan nya menangis seperti ini. Sungguh tak layak ia menangisinya, apa pun alasannya kelak untuk membela diri atas perlakuannya ini.

"Berserah dear... berdoa, minta diberi keikhlasan. Diberi kekuatan hati dan diberi penyelesaiaan dari Nya... apa lagi... "

"Aku sedih....."

"Tanpa kau katakan saja aku tau.. periang dan penggembira sepertimu, bahkan tersenyum pun tak mampu membuat mata mu berbinar, sudah pasti kau bersedih... tapi buat apa bersedih? dia bahkan tak sedikit pun memikirkanmu"

"Dia bilang dia memikirkan ku, dia bingung..."

"Hmm... Dulu, ketika kalian baik baik saja, apa pernah ia memikirkanmu? apa pernah ia dengan bangganya membawamu ke orang tua nya? mengakrabkanmu ke saudara saudaranya? menggandeng tangganmu mesra di hadapan sahabat sahabatnya? yang dilakukannya hanya memberimu harapan, melimpahimu dengan janji, memaki masa lalumu, menyalahkan waktu. Membiarkanmu seperti ini... Oh dear... kalau dia memikirkanmu setidaknya kalau dia menghargaimu, tidak akan mungkin dengan sengaja memampang 'hal hal' yang menyakitimu di sosial media seperti itu, setidaknya beri kamu jeda waktu... bukan begitu tak berperasaannya"

"Aku tak tau... aku tak tau apa artinya aku buat nya..."

"Okey.. dia menyayangimu.... setidaknya begitu kan katanya"

"Sakit....."

“Lalu, apa yang mau kau lakukan selanjutnya? Dia saja tak mencarimu”

“Dia bilang dia butuh waktu, dia bilang dia sangat perduli padaku”

“Aaah omomg kosong. Terlepas apa pun masalah nya, apa pun masalah kalian, dia seharusnya juga memikirkanmu. Kalau dia butuh waktu, lalu sampai kapan? Sampai air matamu tak lagi bisa menetes? Kalau dia perduli padamu, setidaknya kalau masih berperasaan tak kan seperti itu. Kalau dia masih ada sedikit rasa.. dia akan menyempatkan diri, dia akan mencarimu. Ke mana pun. Sama seperti saat pertama dia begitu tergila-gila padamu. Sekarang? Apa pun masalah nya dear... kalian sudah dewasa.. diam dan menghindar mungkin salah satu cara tapi tak menyelesaikan apa apa... ku harap dia seharusnya lebih baik dari ini. Bicaralah sekali lagi hati ke hati.. itu pun jika mau bersikap selayaknya orang pernah saling menyayangi"

"Entahlah...." tampak gores luka terlihat jelas diwajahnya.. sungguh mengiris hati melihat ini.

"Be real dear... sabarkan hatimu. Logika mu tengah terhantam kenyataan, hatimu tersakiti. Tetap sadar dear... ”

“Demi Tuhan ucapnya, demi Tuhan aku merasa sakit dan dibohongi”

“Tuhan tau namaNya disebut dalam pernyataannya, pernyataan kalian. Tuhan juga pasti Maha Tau bahwa Dia dijadikan saksi atas hubungan kalian, entah apalah itu artinya kini buatmu dan buatnya... Yaaa hanya Tuhan dan dirinya sendiri yang tau pasti isi pikiran dan hatinya. Tapi Tuhan menyayangimu dear... dia tau yang terbaik untukmu... ”

“Maksudmu, Tuhan tidak menjadikan aku terbaik untuk nya..?” kedua mata itu meredup kosong saat mengucapkan pertanyaan itu.

“No, dia yang tidak baik untuk mu. Kalau dia yang terbaik tidak akan mungkin dia sanggup membuatmu seperti ini. Berhentilah manyalahkan dirimu sendiri, dia tak layak mendapatkan pembelaan terbaikmu. Terlepas apa pun alasannya, apa pun penyebabnya, dia tidak bisa menjaga perasaanmu.. liat apa yang dia lakukan! merasa bersalahkah? merasa tak enakkan kah? santai saja kan... sedikitpun tidak  menghargaimu dear. Dia hanya memikirkan kebaikan untuk dirinya saja.. sedangkan kau?”

"Dia seperti marah akan reaksi ku selama ini..." masih saja ia membelanya, ooh cinta...

"Wajar. Siapa yang tak emosi dan kecewa jika diperlakukan seperti itu. Kau manusia biasa dear... kontrol kendalimu bisa saja jebol. Marah, boleh. Tapi segera lah redakan emosi. Kemarahan dan Kebencian muncul karna ada cinta..."

"Dia Egois..." buliran air mata membasahi wajah sayu itu.

"Dan kau harus lebih egois. Egoislah untuk dirimu sendiri. Kau layak bahagia. Jangan pikirkan orang lain yang bahkan tak memikirkanmu. dan dia sendiri sedang egois. Well...."

“He is the one I love...” bibir yang selalu tersenyum manis itu kini bergetar mengeluarkan suara parau, jelas terdengar memilukan.

“Mungkin dia dulu mencintaimu juga, dan tidak ada yang tau bagaimana sekarang. Yang jelas dia sengaja mengabaikanmu. Pengabaian adalah hal yang tidak manusiawi, menurutku. Apalagi untuk orang yang pernah menyatakan dia menyayangimu...!”

“But why I feel so beloved, and no one has ever done this before” 

“Because we believe what we want to believe. Because you love him like you never loved anyone else before”

“Tapi dia bersumpah, dia sayang dan menginginkan ini, dia bilang ini serius. Semua ucapannya, tindakannya, sikapnya. Tidak ada yang meragukan sebelumnya. Tidak ada yang melakukannya sebaik dia. About anything. Dan kami baik-baik saja sebelumnya.” selembar sapu tangan tak lagi mampu menahan tangisnya.

“He’s the right one in the right time. And the show is over. End story” 

Dan tangisannya pun pecah. Begitu terisak. Begitu dalam sakit yang dirasakannya, begitu tergoncang jiwanya. Dan aku tau rasanya. Bahkan sebuah kata pamungkas “SABAR” pun tak kan mampu lagi diucapkan untuk menghiburnya. Pelukan dan penguatan. Hanya itu yang saat ini dibutuhkannya. Ini bukan hanya Broken Heart tapi Broken Trust. Worst!

Apa pun alasannya, apa pun kondisinya. Cobalah sebisa mungkin tak menyakiti perasaan orang lain. Pilihlah pilihan terbaik yang manusiawi dalam bersikap. Posisikan dirimu disudut pandang orang lain. Terlebih orang yang mempercayaimu, sepenuh hatinya. Karena kita tidak pernah tau, apa dan bagaimana kondisi hati seseorang sebelumnya.
Mungkin buatmu ini biasa, mungkin buatmu akan sembuh dan akan berlalu seiring waktu. Tapi tidak kah pernah kau berpikir, mungkin saja ini adalah awal dari kehancuran seseorang? tidak kah kau pernah terpikir, satu langkah dan satu keputusan yang kau pilih dan kau ambil, itu bukan hanya mengubah hidupmu saja tapi hidup orang orang disekitarmu.
Setiap orang berbeda, setiap orang tak sama. Kau boleh egois untuk dirimu sendiri. Untuk Kebahagiaanmu, tak salah. tapi bijaklah sebelum bertindak.

Apa lagi ini tentang hati, tentang rasa.

semoga segala prasangka buruk selama ini yang ada, bisa terjawab.









 

Im-possible ?

I remember years ago
Someone told me I should take
Caution when it comes to love
I did, I did


And you were strong and I was not
My illusion, my mistake
I was careless, I forgot
I did


And now when all is done
There is nothing to say
You have gone and so effortlessly
You have won
You can go ahead tell them


Tell them all I know now
Shout it from the roof tops
Write it on the sky line
All we had is gone now

Tell them I was happy
And my heart is broken
All my scars are open
Tell them what I hoped would be


Impossible, impossible
Impossible, impossible


Falling out of love is hard
Falling for betrayal is worst
Broken trust and broken hearts
I know, I know


Thinking all you need is there
Building faith on love and words
Empty promises will wear
I know, I know


And now when all is gone
There is nothing to say
And if you’re done with embarrassing me
On your own you can go ahead tell them


Tell them all I know now
Shout it from the roof tops
Write it on the sky line
All we had is gone now

Tell them I was happy
And my heart is broken
All my scars are open
Tell them what I hoped would be


Impossible, impossible
Impossible, impossible
Impossible, impossible
Impossible, impossible!
Ooh impossible (yeah yeah)


I remember years ago
Someone told me I should take
Caution when it comes to love
I did




Minggu, 22 September 2013

Fallen Star



“Star don’t cry...” you said

Do you remember how you would come to see me, even though you’re actually tired after working all day long. How we would talk sitting beside each other on the brown chairs of my house, ignoring the pointed look of my mom?

Yeaah... we did, countless how many times. And we’re both equally enjoy the moment when we are together. At least I was so.

When I saw the way you always looked at me, I feel being loved. What a best feeling I’ve ever felt. I always looked best in your eyes.

You remember how you walked away and I never called you back?
You never knew I called a thousand times.



You were right. Stars don’t cry. But fallen stars do.

Sabtu, 21 September 2013

About You


What do you write about a guy who can make you completly happy and unhappy?

He’s got my unconditional love. I love his voice, thesexy-cigarette-smoke-husky voice, the way he laugh, the way he talks, what he talksand yes, even the way he sings. Yeah... Women are so dumb.

I could write a book of him for a year now. My love for him is constantly changing. A little more than yesterday and little less than tomorrow. I love the way he is, all the way. I love him to the winds which touch him and fuffle his hair.

There are some people who you never think you’ll meet again because they seem so improbable in your life that you often wonder: did they ever exist in the first place?! And you always hope you meet them again.. somewhere, sometimes. And you are amazed when you do. For me, he is one of those people.

It’s a love that was almost –a love of being near perfection only because it didn’t happen.
He brings sanity to my otherwise insane world. That’s the most I can say. That’s the closest things about him. About you.







#repost

Kamis, 12 September 2013

Baby, Can I Hold You Tonight

Sorry, 
It’s all that you can't say
Years gone by and still  
Words don’t come easily
Like sorry, like sorry
 
Forgive me, 

Is all that you can't say  
Years gone by and still 
Words don’t come easily 
 Like forgive me, forgive me
 
But you can say, baby 

Baby can I hold you tonight?
Maybe, if I told you the right words 
At the right time you’d be mine
 
I love you

 Is all that you can't say
Years gone by and still 
Words don’t come easily 
Like I love you, I love you..
 
But you can say, baby 

Baby can I hold you tonight?
Baby, if I told you the right words
Oooh, at the right time 
You’ll be mine
 
But you can say, baby 

Baby can I hold you tonight?
Baby, if I told you the right words 
At the right time you’d be mine
 
Baby can I hold you tonight

Maybe if I told you the right words
At the right time you'd be mine 
You'd be mine 
You'd be mine....


Selasa, 03 September 2013

Bejana Waktu


Mengapa harus mempersalahkan waktu?

Mengapa ada kaliamat andalan "Biar waktu yang jadi jawaban atas pertanyaan tak terjawab" atau "akan indah pada waktunya"

Mengapa pula kamu bisa mengeluarkan pernyataan "Andai saja waktu itu..." atau "Kalau saja waktu itu..." 
Dan beberapa pertanyaanmu yang menyudutkan aku serta banyak pernyataanmu berkaitan dengan waktu.

Aah.. *sigh 

Bukankan sudah berulang kali ku katakan.. "Kalau gitu, tanya aja pada Sang Pencipta waktu, karena aku juga gak tau..." 

Aku coba menjawabmu sekali lagi yaa... dan kamu tau ini pendapatku. Bisa kamu koreksi, bisa kamu bantah, atau perdebatkan seperti biasa.. nanti tapi, antara kita berdua aja, bisa?

Well,
My dearest... Pernah, aku pernah berusaha memenuhi kehausanmu akan jawaban dari pertanyaan yang lagi-lagi menyudutkan waktu. Tentang "Kenapa baru sekarang..?" "Kenapa bukan 10 tahun lalu?" Atau pertanyaan yang baru-baru ini kau lontarkan..  "Andai saja 1 tahun lalu..." Hufftt

My dearest, mempertanyakan waktu itu gak salah, enggak sama sekali. Tapi jujur, itu sesuatu yang bahkan aku sendiri gak berani menjawab pasti, bahkan janji buat bisa kasi jawaban pasti pun aku gak berani. Bukan, bukan karna gak tegas atau gak bisa kasi kepastian atau jawaban memuaskanmu tapi emang begitu adanya. flexsibel lah terhadap waktu.

Bukan aku meremehkan ketegasan dan atau kedisiplinan atau pandanganmu dan orang-orang di luar sana tentang waktu. Tapi untuk banyak hal, apalagi tentang masalah ini "if you knew what I mean" bukankah lebih baik kalau kita lebih bisa "merundingkan" memaklumi dan mem-flexsibelkan- diri dan pendapat kita.? sulit kah ? Kenapa selalu dipermasalahkan? kenapa selalu jadi alasan? kenapa gak jalani aja apa adanya

Masalah dulu, sekarang atau nanti?

Jawaban nya: yaa itu karena Dia tau waktu yang terbaik menurut Nya untuk kita. Waktu-Nya selalu tepat. Mungkin aja, kalau kamu datang saat itu, imanku yang lemah akan semakin melemah. Tidak tepat saat nya. Bisa saja rentan waktu dari saat itu ke sekarang ini, malah membuat kita tidak bisa mempertahankan pertemuan, justru malah membuat kita membeci waktu dan justru malah memisahkan kita. Jadi berhentilah mendebat hal yang tak terjangkau pikiran manusia kita dear... Kamu percaya takdirkan? percaya Qodo’ dan Qadar kan? So, why doubt...?

Kalau kemudian muncul pertanyaan “Apa beda nya?” yaaa iya beda pastinya. Simple aja, sekarang waktunya yang terbaik untuk menantang keberanian dan keputusan. Keputusanmu, keputusanku, keputusan kita. Mau mengubah jalan hidup dengan mengambil waktu/kesempatan kedua yang diberikanNya atau malah menyia-nyiakan waktu (kita) lagi... think about it dear... 

My dearest... Mungkin saat ini waktu nya kita saling menenggelamkan diri dalam diam. Menikmati waktu-waktu dimana asa kita membumbung dan menyulut rindu. Menguatkan rasa yang ada. Memanfaatkan waktu ketika sedang berjauhan ini untuk mendekatkan hati dan pikiran kita. Menyempurnakan keimanan agar ridhoNya bisa kita raih. Memanfaatkan waktu ini untuk menyempurnakan ketaatan agar pantas untuk saling mendampingi. Dan pada akhirnya, kita hanya bisa memasrahkan semuanya.
Dan lagi-lagi kalimat pamungkas ini keluar lagi, "Akan indah pada waktunya" klise yaaa..tapi emang lagi-lagi begitulah... gak ada kalimat penutup lain yang lebih pas.. iya kan?. Semua jawaban sudah aku jabarkan sebenarnya... nah, gimana lagi coba.

My dearest... Aku gak bisa membaca pikiran dan hatimu, tapi Allah swt tahu banyak tentangmu, aku suka menyebutkan namamu saat bercerita denganNya. Seringnya di waktu-waktu aku mendekatkan diri pada Nya memenuhi kewajibanku. Tapi kamu perlu tau ini, aku percaya dan yakin dengan apa yang kita yakini selama ini. Sekali lagi, "if you knew what I mean"

Tapi yakinlah dear, waktu terbaik dan terindah sudah di depan mata kita. Yakin? Percaya?
Sementara hanya ini yang bisa aku jawab dear...

Yuk, kita berdoa aja yuk..^^

And let me tell you something.
Di sini, bintang kecil dalam Andromeda berdoa semoga sang Alpheratz kembali sesuai waktunya dan menetap disisinya selamanya. ^_*
Insya Allah~




 

Copyright © diendong. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver