Pages

Sabtu, 05 Mei 2012

detik bergulir... #Diary


Sabtu, sehari sebelumnya dan bahkan jauh hari sebelum hari ini, aku merasa tidak excited dan tidak mau menspecialkan hari ini, meskipun walau bahagaimana pun pasti tetaplah istimewa. Entahlah belakangan dari dua tahun blakangan setiap hari lahir menjelang aku merasa semacam syndrome blue born.. halaaah istilah apa ini. Yang jelas aku merasa malas dan tidak mau diheboh-hebohkan dan semacam itulah.

Entah karena kegaulan apa, atau pengaruh dari beberapa masalah yang sedang aku hadapi atau apalah itu, jujur aku hanya ingin melewatkan pertambahan umur dan pemendekan usia ini hanya sendiri. Dan Orang-orang terdekat tersayang ? Ortu ? aku hanya ingin minta doa dari mereka keesokan harinya. Sahabat ? hmm cukup lewat BBM, Tweeter dan fb sajalah. Orang tercinta seperti tahun lalu ? aku rasa tahun dan keadaan kami belakangan menjadi momok besar pemicu salah satu kegundahanku dan begitulaah... 
So, Entah dengan sholat Tahajud saja kah kemudian tidur aku ingin melewatkan moment ini sendiri. Tapi justru yang terjadi adalah..... 

Sedari Sabtu pagi, aku sudah merencanakan mau berburu beberapa keperluanku di salah satu Mall. Disusul kabar dari salah seorang teman sebut saja Wiga yang hendak ikut menyusul dan spending shopping time with me. Begitu kami nertemu di Mall ternyata ada salah seoranng sahabat laki-laki ku turut serta. Agak bingung juga aku, tumben-tumbenan temen ku ini mau ikutan shopping-nya wanita. dan ternyata satu lagi sahabatku menyusul, so akhirnya kami menghabiskan siang itu di salah satu coffee shop sambil nothing to do selain ngopi nyemil bergembira dan rumpi-rumpi khas kami.

Aku sama sekali tak merasa aneh.. yaa karen kami memang sering seperti itu, unplaning..

Waktu menunjukan tepat jam 2 siang, kami bubaran karena aku dan wiga sudah berjanji dengan sabahat kami yang lain untuk sesi poto-poto suka-suka sore ini.

Sesi poto-poto suka-suka berjalan seru, dari serius sampai gokil-gokilan membuat waktu tak terasa berlalu begitu saja. Diakhiri makan malam bersama dan aku sama sekali tak menginginkan sesuatu special untuk diriku sendiri. Selepas itu aku masih enggan pulang ke rumah, bercerita dan menangis haru bersama wiga menjadi pilihan paling kuinginkan saati itu. Sampailah waktu aku harus pulang karena waktu menunjukan pukul setengah sebelas malam. Sudah larut dan malam minggu pula tetap tidak membuat aku ingin segera menyendiri. Sampailah untuk kesekian kalinya Wiga mengingatkan ku untuk segera pulang karena Mama ku pasti khawatir. Dan aku pulang......

0 comments:

Posting Komentar

 

Copyright © diendong. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver