Pages

Selasa, 31 Desember 2013

What Do You Call Yourself?

 "Okey sekarang saya ngaku, saya masih dengan dia..."
"Hmm........saya udah ngira"
"Saya jelaskan.."
"Kenapa waktu itu kamu masih nyari-nyari saya?"

"Karena kamu udah tau alasan saya... kenapa masih kamu tanyain lagi.."

"Enggak! saya gak tau. Yang saya tau, setelah waktu itu saya sudah mengiklaskan kamu. Sulitkah kamu pahami, sakit dan sedihnya saya. Udah saya mulai tenang, kemudian kamu masih nyari-nyari saya...?!!!!!"

"Iya, karna saya gak tenang. Saya selalu mau tau keadaan kamu. Saya gak bisa tidur mikirkan kita, kamu. Saya takut dan trauma kamu seperti itu, kamu bersikap ke saya setelah itu semua. Saya nggak mau putus mau terus kontak dan komunikasi dengan kamu"

"Bukannya waktu itu saya nanya kamu minta maap untuk apa?"

"Saya minta maap untuk semua kejadian itu... jangan nangis..."

"Kenapa saya gak boleh nangis?!!! saya punya hati, kamu sakitin!! dan saya tanya sekarang. Bukan untuk kembali ke saya kan 'maap' itu?!!!!

"Kamu tau maksud saya, kenapa masih nanyakan itu lagi?"

"Karena kamu nggak jelas. 'Maap' untuk apa? baikan dengan saya untuk kembali lagi atau 'maap' hanya untuk ketenangan diri kamu sendiri atas sikap kamu waktu itu?"

"Kamu... sulitkah buat kamu pahami saya?"

"Bukannya saya juga nanya waktu kamu minta 'maap' dan saya gak jelas itu 'maap' untuk apa? saya nanya 'do you love her? are you happy?' apa yang kamu jawab... kamu bilang "saya tidak mikirkan itu semua. Saya hanya mau fokus ke karir. Dan saya mau minta maap ke kamu dari lubuk hati saya yang paling dalam. Saya mau kita baik-baik lagi". saya masih ingat jelas, dan setelah itu hubungan kita, komunikasi kita kembali seperti dulu. Apa semua maksud kamu ini..?!

"Kamu tau maksud saya..."

"Kamu gak menjawab pertanyaan saya!"
"Pertanyaan yang mana lagi?"
"Do you love her?"
" Hufft...... "
"Kenapa diam? jawab!"
"hmm... Iya, I love her"

"Oh yaa... Nada suara kamu aneh. Kamu, gak lagi bohong kan? terus, kenapa baru bilang sekarang? terus kenapa masih nyari-nyari saya?"

"Because I miss you!!"

"Hmm.... cuma itu? Egois! Kenapa kamu kembali ke saya kalau begini lagi. Demi Tuhan ini dua kali dan kamu tau ini nyakitin saya!!"

"Kamu tau saya punya perasaan yang kuat ke kamu. Ngobrol sama kamu selalu menyenangkan. Saya suka, saya senang sama-sama kamu. Kamu tau benar. I miss you. Ini sebenar-benarnya. Tapi kita telat. Kita telat. Semua ini terlambat. Saya harus gimana?"

"Gimana dengan saya?"

"Kamu tau benar yang saya rasa, apa perlu saya ulang-ulang lagi? sulit untuk saya ungkapin yang saya rasain ke kamu. Gak saya bilang pun kamu bisa rasain. Karena ini sebenar-benarnya makanya sulit. Sulit karena semua terlambat........."

"Apanya yang terlambat? Udahlah.. kamu bilang you love her..."

"Kamuuuuu... iya, saya... saya sayang dia, dia selama ini orang terdekat saya. Iya saya sayang dia. Dia gak tau apa-apa. Dia gak ada salah apa-apa. Dia Baik."

"Saya yang gak baik? gak worthed gitu?"
"Bukan gitu... Saya ke kamu, kamu tau betul gimana saya. Perasaan saya... Saya gak mau mengkhianati dia"
"Saya gak minta kamu ngianatin dia! Tapi ini apa? Kamu bilang saya selama ini yang egois! lalu kamu sebut diri kamu apa? hah?! kamu nyakitin saya. Pengkhianatan yang gimana lagi yang kamu gak mau kamu lakuin? Kamu ke saya, itu gak kamu anggep pengkhianatan? Kamu anggep saya apa?!!!!"
"Saya gak tau musti gimana..."
"Kalau gitu, kamu harus kasi tau dia juga tentang ini semua. Sebenar-benarnya juga. Sama seperti sekarang kamu ngakui ini ke saya!! Jangan mau egois sendiri. Jangan cuma saya dan kamu aja yang tau. She have to know the truth!!"
"Iya..."
"Jangan jadi pengecut, lari dari masalah..."
"Gak lagi... gak untuk kali ini."
"Kenapa kamu begini ke saya? setelah saya benar-benar ke kamu. Saya gak bisa maapin kamu lagi"

"Hufft...."
"Yakin?
"Yakin apa?"
"Kamu yakin dengan yang kamu bilang ke saya tadi? bukan hanya untuk bohongi saya lagi dan sengaja bohongi diri kamu sendiri.
"Iya, Yakin...."
"Lalu kamu anggep saya apa?"
"Sama tapi beda konteks..."
 "Apa bedanya? konteks apa?!!! Hubungan apa ini?"
"Saya..... ke kamu, sulit saya jelaskan. Ini nyakitin saya juga."
"Lebih jelasnya nyakitin saya!! kamu bilang sayang dia, saya tanya, kamu yakin? gak bohong? gak bohong lagi? gak bohongin dia? gak bohongin saya? gak bohongin diri dan hati kamu sendiri?"
"Kamu tau benar gimana isi hati saya.... "

"Gak tau... makanya saya nanya"

"Kenapa bisa gini. Kita terlambat"

"Apa nya yang terlambat...? kalau kamu sayang dengan dia, lantas gimana ke saya?"

"Saya punya perasaan yang kuat ke kamu.. kamu tau itu!! sulit dijelaskan dengan kata-kata. Gak bisa saya jelaskan rasanya. Tapi saya gak mau mengkhianati dia. Dia baik"

"Saya enggak pernah minta kamu mengkhianati dia. Lalu ini semua apa? kenapa kamu begini ke saya? saya yang pantes kamu bohongi? karena saya gak baik ? kenapa musti saya yang tau apa-apa dan semua-semua ini? kenapa saya... yang harus jadi tempat kamu mengaku dan tau keadaan kamu yang sebenarnya gini?!! Dan saya harus sakit karena tau semua ini. Apa karna kamu tau benar kalau hati kita terkoneksi. Karna kamu tau benar perasaan saya yang akan terus bersabar dan kembali maapkan kamu? kenapa kamu gini? coward! saya benci kamu!"

"Kenapa kamu selalu salah sangka dan mikir jelek terus. Ada hal yang belum saya jelaskan dan kamu belum tau semua alasan saya. Sekarang saya mau support kamu. Selalu ada untuk kamu. Kamu tau kan seperti yang selalu saya bilang I always around you"

"Saya nggak butuh support kamu! Jangan ada disekitar saya, jangan diam-diam cari tau atau apa pun juga. Saya gak tau alasan yang masih kamu sembunyikan itu."

"No... Saya selalu ada. I always around you."

"Saya gak mau"

"No... denger, ini kepotong Magrib. Kamu siap-siap sholat. Nanti malam kita bahas lagi. Janji saya kali ini. Trust me. Dalam keadaan gini saya gak akan lupa atau sengaja ngindar. Kita harus bicarakan semua, gimana-gimananya. Harus clear dan gak akan ada salah paham lagi. Saya gak mau kamu gini dan salah paham. Janji saya. Maapin saya. Kita bicarakan lagi ya... kamu tunggu. Jangan mikir jelek. Percaya saya."

"Sulit buat saya percaya kamu lagi. Saya gak ngerti kamu dan gak tau isi hati dan pikiran kamu"

"Percaya saya. Yaaa...please."
"Saya percaya kamu, tapi kamu bohongi saya. Kamu janji tapi kamu ingkari. Sumpah kamu gak adayang bisa saya pegang."
"Gak untuk kali ini. Tolong percaya saya kali ini. Kali ini saya gak akan main-main untuk ini. Keadaan ini gak akan buat kamu begini lagi. Percaya saya."
"Setelah saya maapkan kamu? saya kembali ke kamu? kita baik-baik dan nyaris seperti tidak pernah ada masalah sebelumnya? seperti kita memulai semua lagi. Kamu terlihat begitu happy dan senang didekat saya lagi. Kamu yang merusak kepercayaan saya."

" Percaya saya... I'm happy with you. I'm Happy. I'm happy. Akan lebih happy kalau kamu happy."

"Saya juga gitu, kamu happy saya Happy. Tapi saya sekarang gak tau happy yang gimana yang saya mau. Saya benci kamu."

"Saya Happy kalo kamu happy."

"Kamu, happy yang bagaimana dari saya yang kamu mau? sekarang? dengan keadaan begini? kamu happy yang gimana? How could you do this? How dare you... stupid me because I'm to shameless too follow my heart, trusting you" "

" Please nanti kita bahas. Ngertiin saya. Trust me"

"Jam berapa?"

"Jam 11 yaa.."

"Kemaleman...!!!"

"Jam 10 kalau gitu, saya hub kamu. sebelumnya saya sms. Yaaa..."

"Lepas Isya aja. Biar panjang waktunya."

"Iya nanti saya hubungin kamu dulu, lepas Isya.. kamu yang tenang dulu. Sholat yaa..."

"Kenapa kamu gini ?"

"Please, nanti kita bahas lagi. Trust me... tunggu saya nanti ya.."

Dan Magrib berlanjut Isya. Jam bergulir. Malam berganti Pagi. Hari berlalu. Sehari, dua hari, tiga hari... Janji tinggal janji. Kepercayaan berbuah pengkhianatan. Sumpah menjadi bualan sampah. Menghindar, lari untuk ketenangan sendiri. Berpikir? untuk menyusun kata-kata berbisa lagi? Sakit pastinya mengetahui orang tercinta berlaku seperti itu... atau orang yang kita kasihi yang diperlakukan seperti itu.

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktip atau diluar jangkauan..."

Now, what do you call yourself ? a Man? a Liar? a Cheater? a Hypocrite? a Coward? 






Minggu, 29 Desember 2013

Our Coffee time

Do you remember how you would come to see me, even though you're actually tired after working all day long. How we would talk sitting beside each other on the  brown chairs of my house, ignoring the pointed look of my mom? yeaaah... we did, countless how many times. And we're both enjoy the moment when we are together. Ours.
At least I was and always...




YESS!! I am a Taurusian!!

Taurus is April 20 - May 20. Me ? May, 6. A real Taurus. Proud to be a Taurusian. I love the way I'am.

Mungkin banyak analisa dan penjelasan panjang nan lebar tentang kami para Taurusian.
Berikut ini point of view tentang kami, Taurusian dan heiii... ini bukan hanya tepat tapi yaa begitulah kami, eh aku!  :p
#proud #shameless #hellyaaa (by my fav writter @aMrazing)

See and read carefully if you really want to enjoy having us, eh.. me :")
Seperti biasa, sebelum mulai, mari bertanya dulu kepada para Taurus: "Gak bisa ya keras kepalanya dikurangin?" :p
Ummm....
Gue melihat teman-teman gue yang Taurus sebagai manusia-manusia yang... aneh. Kalem. Tapi agresif. Santai, tapi panasan. Lah.
Heiii...... well yaaa.... ._.
Taurus itu quirky. Gak seaneh Aquarius sih, tapi ya itu... tetap nggak bisa diprediksi. Contohnya betebaran di sekeliling gue. :))
Aku.. aku salah satunya... :O
Kalau Taurus lagi santai dan selow, elo ngomong apa juga diketawain doang. Tapi klo lagi angot, omongan sepele langsung dihajar.

Aku gitu yaa? IYA!
Sisi bagus sekaligus menyebalkan dari para Taurus: Keras kepala. What they want, they must get no matter what.
Kalau lagi lepingin sesuatu, sampai ke ujung ujung sananya dunia juga diuber sama para Taurus. Menyerah bukan kata di kamus mereka.
Keras kepala dan persisten mengejar apa yang mereka mau. Kagum gue sama para Taurus yang begini.

Iyess banget ini mah.
Gimana dengan Taurus yang mendadak kumat malesnya? Ya gitu, semuanya gak penting. Sebodo amat sama semua hal.
 Hahahahahaaaaakubanget.
Taurus itu peduli sama apa pendapat orang ke mereka. Mereka bisa terlihat cuek. But they do care. They absorb, and think about it.
Penampilan penting buat para Taurus. Temen gue cowok, dandanya lebih rempong dari cewek, Karena itu... peduli sama apa kata orang.
*ngaca lagi* :p
 Taurus itu sabar. Apalagi udah kepingin sesuatu. Prinsipnya: biarin lama, yang penting ujung-ujungnya jadi milik gue.
Bener ini, 1000% bener...
Segala yang ada sama Taurus itu ternyata kontradiktif. Mereka malas, tapi rajin. Cuex, tapi peduli omongan orang. Bingung kan lo? :))
hahahahahaa
Oh, with Taurus, it's all about themselves.Mereka suka ngomongin kehebatan diri sendiri. Prestasi mereka. Kekerenan mereka.. HIHIHI
Karena seringnya mikirin diri sendiri, banyak yang akan anggap Taurus kasar, dan gak pedulian. Padahal ya nggak juga.
Yang menyeramkan dari Taurus: kalo udah cemburu. Mereka bisa melakukan hal gila yang menurut mereka.... wajar. :p
#proud #shameless but true... :))
Kalau Taurus nguber elo, artinya dia tertarik banget sama elo. (YAIYALAH). Tapi kalo dia berhenti mengejar, artinya... elo membosankan.
Nah artikan sendiri, bisa bosan atau udah males. Gitu.
Chaser, tapi bisa mendadak berhenti kalo bosan. Sifat Taurus yang ini sangat Gemini. Mungkin karena tetanggaan? :p
Bisa jadi.. bisa jadi...
Gue senang berteman sama Taurus karena mereka lebih sering selow, laid back, dan humoris. Kalo mereka ngambek, gue ogah deket-deket.
Taurus kalo ngambek biasanya nggak lama, kok. Apalagi kalo ngambeknya menyangkut hal sepele. Again, they are very laid back people.
^_^
Taurus itu romantis nggak? Jawabannya, iya dan nggak. Tergantung mood. Mereka bisa menye, bisa juga ngehe.
Iya deh iya...
Taurus yang gue kenal cakep-cakep.
*ngaca lagi* Nah... Nah... :p
Taurus in A NUTSHELL: sabar, keras kepala, selow tapi kalo lagi angot menyeramkan. Persisten banget. Pemalas :))
Kalau punya temen Taurus, selamat. They are harmless, friendly and fun. ^^
Satu lagi: Para Taurus kok kayaknya gampang bener move on dan ganti pacar. Tapi begitu ketemu yang pas, they are loyal.

So,..... What do you feel of having me as a Taurusian ?
Ya ya ya... I love you back! ^_*












Sabtu, 28 Desember 2013

Fate ?

I always wondered the difference between Fate and Destiny...
the dictionary defines them as:

*DESTINY:
  1. The inevitable or necessary fate to which a particular person or think is destined.
  2. A predetermined course of events considered as something beyond human power or control.
  3. The power or agency thought to predetermine events.
Destiny brought them together.

*FATE:
  1. a) The supposed force, principle, or power that predetermine events. b) The inevitable events predestined by this force. 
  2. A final result or consequence, an outcome. 
Fate keeps on happening.

But allof those, I believe in...
Meeting you was a fate. Becoming your friend was a choice. But falling in love with you was beyond my control. And about the destiny of them all, lets God works...

Everything happens for a reason.
I wanna say thank you for being you.
Take care and See you around.
My Andromeda...


        


Kamis, 05 Desember 2013

Wondering Why....


"He may still love you. He probably does. He probably doesn't know what he wants. He probably still thinks about you all the time. But that isn't matters. What matters is what he's doing about it, and what he's doing about it is nothing. And if he's doing nothing, you most certainly shouldn't do anything. You need someone who goes out of their way to make it obvious that they want you in their life."
 - MOM -

Jumat, 22 November 2013

"I Always Around You!"


Pagi itu, sekitar jam 08:50, handphone ku berbunyi disusul getar dua kali, dari nada ringtone-nya, jelas itu notifikasi pesan singkat (sms). Kulirik handphone yang ku letakkan di sebelah laptop. Dari layar yang terkunci, menampilkan sebuah pesan dari nomor yang tak asing bagiku. 

Aku menghela nafas, bukan karena terkejut karena tau siapa pengirim pesan itu, bukan pula karena aku menyimpan nomor nya, tidak, aku tidak menyimpan nomor itu. Sudah lama ku hapus. Tapi aku tau pasti siapa si pengirim pesan, jelas sekali dari cara menyapa dan gaya tulisannya. Itu dia.

Aku tak membuka pesan itu, ku biarkan. Tumpukan laporan yang harus aku selesaikan hingga jam 10:00 pagi itu berhasil mengalihkan pikiranku dari sosok si pengirim pesan. Menjaga mood dan meneruskan pekerjaan adalah pilihan terbaik yang harus kulakukan.

Beberapa menit kemudian notifikasi sms berbunyi lagi, Notifikasi kedua kalinya dari pesan tadi yang belum "ditindak lanjuti" apakah di-close atau di-reply...?

Huuuffttt..........



Tidak ku balas. Aku mengkhawatirkan hatiku yang pasti bergejolak setelah me-reply nya, karna akan timbul perasaan menunggu nunggu balasan lagi darinya.
Aaaah.. aku sedang tak ada waktu untuk menggalaukan hal itu disaat deadline pekerjaan didepan mata.

Aku seakan ada bisikan kalau si pengirim tengah menunggu balasan dari ku.. Aaaah....... kadang intuisi tajam itu menyebalkan, apalagi berkaitan dengan diri sendiri.

Siang nya, tiba-tiba kabar duka datang dari keluarga Ayahku, Kakak tercintanya menghadap Illahi, aku terkejut dan seketika berduka. Seketika fokusku berantakan, aku memutuskan meminta izin dan pulang awal dari kantor sesegera setelah mengirim laporan siang.

Apa daya, aku benar benar tak kuasa lagi menahan semuanya, deadline bertubi tubi yang harus bisa aku handle, berita duka dan pesan singkat nya. Tangisku pecah begitu sampai di rumah.
Aku merindukan kehadirannya saat itu. Stupid me!

Pesan balasan pun ku kirim kepadanya. Rasanya ingin bercerita  kepadanya. Balasan bernada sarkas pun ku kirim instead of how I need to talk to him :((

Tak sampai semenit, balasan darinya masuk. Lega, tapi ada nyeri terasa di hati. Sudah kuduga akan seperti ini akhirnya. Padahal pesan yang ku trima darinya berisi ucapan belasungkawa dan untaian doa. Tapi mengapa malah terasa menyesakkan? 

Kurasa aku benar-benar mengharap bisa menghubungi, bercerita dan berbagi dengannya seperti dulu... sebelum semua itu terjadi. Aku benar-benar butuh sekaligus merindukannya. (Tuhan, tolong buang semua keinginan, rasa dan asa ini semudah Engkau menaburkan nya di hatiku... aku tersiksa.)

Pesannya ku balas lagi, dan lagi lagi dalam hitungan detik ia membalasnya.
God, kenapa? pesan berbalas darinya tak membutuhkan waktu lama untuk ku menunggu balasan, walau hanya kalimat-kalimat sederhana. Jelas ini tak seperti sebelum nya, pesan dari ku sering lama dan tak dibalasnya. Yaa yaa yaa.. waktu itu kami sedang dalam puncak-puncak nya polemik. Dan memang ia tipe orang yang sering kehabisan kata tentang hal-hal yang berkaitan dengan ungkapan rasa. Berusaha ku mengerti.

Tapi, sekarang... kebetulan kah? sedang tidak sibuk kah? atau ia benar benar mengkhawatirkan aku? merindukan ku? No, big No, dan ini mulai si "imajinasi" dan si "harapan" yang mulai berbicara... mulai berlebihan.
Lupakan!

Ia selalu berhasil membuat petengkaran hebat antara hati dan pikiranku... Dan kuputuskan menghentikan untuk terus membalas pesan nya....
Tapi, balasan pesan selanjutnya membuatku tercengang, ku baca ulang beberapa kali. Dan, yaaa... jelas kaliamt akhirnya menunjukkan kalau ia seperti yang selalu dan berulang kali dikatakannya "I always around you", dia pasti membaca ini That Winter The Wind Blows dan The Wind Blows. Feeling-ku mengatakan begitu...

Kenapa masih saja ia seperti itu? masih selalu membuat ku merasa campur aduk. Tidak taukah ia, bahwa apa pun yang ia lakukan sangat mempengaruhiku? atau tak mau tau? atau pura pura tak tau?

Dia hanya berlaku sewajarnya, karena apa yang ia lakukan tak lebuh dari perhatian seseorang kepada orang lain, tak ada maksud tertentu? Bukan karena masih merasa tak enak atau memikirkan ku? Aaaaah.. lagi lagi pertanyaan pertanyaan itu kembali bermunculan. Tanpa pernah menemukan jawaban pasti...

Tapi kenapa ia tak enyah dan menghilang saja dariku? tak usah menunjukkan hal-hal yang sudah jelas akan membuatku merasa seperti ini...
Kalau pada akhirnya malah semakin membuatku semakin sakit. :((

Well, Dear you..
All I want you to know is..
I had never planned to see you again. Yes I did.
Look at us now. Weird. Awkward.

I used to call you my man
I used to call you my friend,
I used to call you the love (the love that I never had forever)
seems like a lyric a song right ? yess, I miss you like crazy.
How I miss us.

You talk to me, by simple messages.
Replies were given. a few question were asked in return. Replies again.
I never talked to you what I wanted to, so were you perhaps.

Maybe you don't take this as much as I take.
And it's very understandable.
Weight of importance is not uniform.

It is not your fault. Not entirely.
I've been thinking too.
I should't heve been so dependent to you.

Why did I just ignoiring and walk away from you?
Oh right, because I'm an idiot who still missing you.




Kamis, 21 November 2013

And The Reason is .......... ?

Kalimat 'maap' sudah kau ucapkan. Melalui rangkaian pesan singkat dan pembicaraan telpon kita malam itu. Kau berseru berkali kali menyatakan niatmu dan ketulusanmu....

Kau juga bilang, dimaapkan atau tidak oleh ku, itu masalahku.

Dan apa yang ku lakukan?

Maap, aku masih mempertanyakan alasanmu...

Dan tak kunjung ku dapatkan jawaban.


Rabu, 20 November 2013

Kata Mereka...

"Kurangkah menyiksa diri?" tanya seorang sahabat tiap kali aku bercerita tentang nya.
"Sorry, aku rasa aku benci dengan orang itu, berhasil dengan hebatnya membuat sahabatku menjadi seperti ini" ujar sahabatku yang lainnya.
 "Ada beberapa hal yang tak perlu ditunggu jawabannya, salah satunya adalah jawaban dari dia yang bahkan terlalu takut menatapmu langsung, apalagi menjelaskan. Biarkan berlalu, sebagaimana dia membiarkanmu menangis sendiri... dan kamu bukan butuh seorang profesional tapi butuh kekuatan sendiri yang menyadarkan!! " tampak wajah kesal mengiringi kalimat dari sahabatku yang seorang sarjana psikolog, menanggapi ceritaku.
"Tau kah kau, dia hanya sebuah bintang kecil yang sekali kali muncul, bahkan di dua galaksi sekaligus. Tidak cukup egoiskah ia dengan sinar kecilnya itu bisa mempengaruhi eksistensimu? Jadi jangan perlakukan ia seagung Matahari." ujar pikiran terdalamku kepada hati kecilku.

Jumat, 15 November 2013

Happy November, 15th.


Heaven…. must be really small
Cause I can see it in your eyes.

You’ve seen me happy, you’ve seen me sad,
you’ve seen me reasonable, you’ve seen me mad.

In every smile, every tear and every cheer you were always there for me through the years supporting me and providing me with all the energy I needed in order to stand in the game called life.

No matter how hard I try, no matter what I do, I would never be able to show you how much I appreciate everything you’ve done for me.
You are my hero, you are my strength.

Whatever I am today, I own it to you. You are the most special person in my life.
May your day be exactly the way you want it to be.
May you celebrate it with happiness and inner peace
May The Almighty, ALLAH SWT always blessing you, keeping you healthy, safety and prosperity.
Long life. Happy Birthday to you my super Mom.

I Love You


your (always) lil girl,
dini :*


Rabu, 13 November 2013

Better Left Untold

Sangat menyedihkan memikirkannya, apalagi sampai mengucapkannya. Tentang, kenapa kau lakukan itu padaku, kenapa kau tidak meminta maaf kepadaku... dan memberi alasan.

Tapi sudahlah...


Gray Paper by Yesung : http://www.youtube.com/watch?v=buxi20AwUIw



Missing

"it's best you never see one another while missing each other. Then you will be able to live with hope in your hearts". 
 -Wang Hye Ji-

>> Jigeumdo geuraeyo yeojeonhi gatayo ireon nal bomyeon eotteolkkayo
 http://www.youtube.com/watch?v=OsCLXDFvyDs

Selasa, 12 November 2013

It's okay to be NOT okay...

Mereka bilang:
"Kamu harus kuat. Tegarlah, hadapi kenyataan, semua akan baik-baik saja" 
atau
"Easy... time will heals your hurt, you have to be brave..!!"
 aaaah... Words are so easy.

It doesn't heal, the wound. The injury was for sure but the memory is always messy. Even now when I think about then, the broken heart, the broken trust, the tears keep on coming.

Bersedih. Terluka. Kecewa. Tidak salahkan?
Bagaimana, dengan ucapan seperti: 
"it's okay to be NOT okay. It's okay to be scared. It's okay to cry..." 
itu jauh lebih menyenagkan didengar. Dan sesungguhnya penghiburan yang terbaik menurutku, setelah sebuah pelukan tentunya.

I guess, it's good to be sick sometimes. It's okay to be okay. It's okay to be scared. It's okay to cry..
If people had said that to me, I probably would've cried a day, two days, a weeks....
and be fine. 

 

Coz, the wind (will) blows that winter~

tears fallin http://www.youtube.com/watch?v=Pe3cZW15Toc



Sabtu, 09 November 2013

The Wind Blows....

Saat kau pergi dan aku tak bisa melihatmu, bagian tersulit adalah bahwa aku masih merindukanmu.
Aku pikir semua akan berakhir jika aku membiarkanmu pergi. Bahkan saat aku ingin mengakhirinya, ada bagian dalam diriku yang ingin agar kau kembali padaku. Aku melihat kedepan, berharap kau akan datang...

Sejak pertama kali bertemu denganmu, aku merasakan untuk pertama kalinya, bahwa hidup ini adalah tentang sebuah skenario besar .
Pertama kali nya juga aku merasa begini. Aku dibuang seperti sampah, tapi untuk pertama kalinya aku tidak menyesali hal itu. Aku berterima kasih padamu.

Jika memang tidak berakhir antara kita,  setelah semuanya "normal kembali" dan aku masih bernafas aku akan menemuimu (bagaimana pun caranya nanti). Ayo kita bertemu suatu hari nanti. Lalu kita akan bicara.
Aku ingin mengatakan padamu apa yang tak bisa aku katakan. Dimulai dari apa yang aku pikirkan tentangmu saat kita pertama kali bertemu, ketika aku jatuh cinta padamu, seberapa menarik dirimu dan aku ingin membayar apa yang telah aku lakukan padamu (yang menyakitimu). Dan......
Ketika saat itu tiba, kau akan menjawab semua pertanyaanku tanpa menyembunyikan apapun. Jika kau (pernah) mencintaiku. Dan bagaimana pun rasa bersalahmu karena mencintaiku. Apakah rasa sakitmu sama dengan rasa sakitku saat kau membohongiku.
Meskipun jawabanmu itu tak akan membuat semuanya kembali seperti semula.

Tetapi......
Jika memang semuanya berakhir untuk kita, aku ingin mengatakan, agar kau baik-baik saja. Semoga berhasil dengan jalan hidup pilihanmu. 

Aku tak bisa memaafkanmu. Aku tak mengerti kenapa kau bahkan tidak meminta maaf padaku. Aku tak mau mengakuinya, tapi aku tak bisa menjadi orang yang lebih baik untukmu.





Jumat, 08 November 2013

That Winter, The Wind Blows

“People want to find meaning to their life.

To try to find meaning in life,
some people put their life on the line
for a loved one they will soon forget.

Others put their life on the line chasing after
a desire that will soon disappear like bubbles.

Everyone says they’re looking
for life’s meaning.

Then should I also try to find some
meaning in this screwed up world?

Then will my life change?

I’ve lived my whole life believing that
there’s no one I can count on but myself.

Will the sun shine down on me as well?
Then, let’s give it a shot…”
- Oh Soo – 







Source: Koreandrama.com

Jumat, 01 November 2013

Sallow

"Rindu ini semakin berkurang, entah hatiku yang semakin melemah atau jarak diantara kita semakin jauh"


Rabu, 30 Oktober 2013

Let it go...

Biarlah mereka yang marah, dan atau menertawakan. Aku sudah selesai :")



Rabu, 16 Oktober 2013

Holly Ied Qurban

Bangun dengan sigap sebelum alarm handphone berbunyi. Baju dan jilbab pilihan sudah rapi disetrika. Sholat subuh terus bergegas mandi sebelum antrian kamar mandi di rumah ini yang tak berkesudahan dimulai. Yey! today is holly Idul Adha....

Dan kehebohan pagi di hari raya pun ditandai dengan jeritan Jihan yang rebutan kamar mandi dengan abangnya si Kiki. Dua keponakanku yang kadang menyenangkan tapi lebih sering menyebalkan ini memang selalu menjadi pusat dunia di rumah keluarga kami. :))

Jam 05:55 aku sudah wudhu, simple make up, dress up, semua beres. Okey! poto dulu, hahaha...
batik Thailand dan hijab kuning. feel so good ^^

Dan tepat jam 06:00 kami sekeluarga berangkat menuju Masjid Raya Mujahiddin. 

Well, ini pertama kali setelah hampir 4tahun lamanya, setiap hari raya baik itu Idul Fitri maupun Idul Adha kami sekeluarga pasti Sholat Ied-nya di Masjid dekat rumah. Dengan jarak tempuh tak sampai 5 menit  dengan jalan kaki. Bosan? yaaa pastilah... Tapi sebosan apapun ritual sholat Ied pasti tetap terasa menyenangkan dan menggembirakan. Dan sudah pasti orang-orang yang ditemui adalah para tetangga sekitar kami.

Lalu, kenapa baru tahun in kami memutuskan untuk sholat Ied ke Masjid Mujahiddin ? Yaa, itu karena babe yang sudah menyerahkan kepengurusan Masjid ke jamaah yang lain. Regenerasi maksudnya. Karena sudah hampir 5 tahun belakangan ini Babe menjadi ketua pengurus Masjid. Jadi mau tidak mau kami selalu ikut eksis disetiap kegiatan Masjid. Salah satunya saat hari raya. Nah, untuk tahun ini Babe sudah bisa bebas tugas dan kami bisa memilih untuk melaksanakan sholat Ied di tempat lain dengan suasana dan kemeriahan yang berbeda. Senang ? sudah pasti... :D
Tapi, bukan berarti setelah babe tidak lagi menjadi pengurus masjid lalu kami tidak lagi ke masjid, bukan! bukan seperti itu. Insya Allah tetap seperti biasanya

Jam 06.30 kami sudah duduk manis dalam syaf sholat. Aku, mama, kakak, kakak ipar dan Jihan menempati barisan syaff wanita paling depan di halaman masjid. Saat matahari beranjak naik, berangsur angsur jamaah lain mulai memadati masjid dan halamannya. Suara takbir masih menggema, suasana yang dirindukan ini selalu berhasil membuat perasaan menghangat dan gembira. Inilah salah satu hari yang dinanti nantikan,  baik oleh aku sendiri maupun seluruh muslimin dan muslimat di seluruh dunia. Holly Idul Qurban.

Sebelum rangkaian sholat Ied dimulai, ritual satu ini tak terlewatkan, poto-poto  dulu!! Yuk... :p
selfie photo diambil dengan kamera depan iphone kesayangan *musti yaa sebut mereeek? mustiii :p
Iya ini kelakuan super duper pede, butuh jiwa kenarsisan tingkat tinggi secara dilakukan di depan umum dan di momen spesial.. hahahaha. Dan ternyata, banyak juga jamaah lain yang sempat dan menyempatkan diri untuk melakukan ritual ini. Self Portrait. Dan aku yakin banyak bb user yang meng-update status dan profile pic mereka. Sedangkan aku? yaaa untuk updet lokasi di path dan di-link ke tweeter laah, hihihiii...
Astagfirulloh kelakuan! :D

aku dan mama. baru sadar gak ada poto babe..
kakak ipar, Jihan dan kakak-ku

tak lupa beli souvenir hari raya.... balon! :')
Sudah pastinya bahagia dan haru tak terkira, masih  dikasi kesempatan dan umur untuk sampai di hari raya qurban. Masih mendengar takbir, sholat Ied bersama keluarga yang lengkap, dan bisa berqurban. Bersyukur semestinya tak perlu lagi diingatkan untuk semua ini.

Subhanaullah Walhamdulillah Walaillahaillaullahu Allahuakbar

So, nikmat Allah swt yang mana lagi yang ku dustakan.


Happy Ied Qurban Mubaraq~



Jumat, 04 Oktober 2013

My Best Friend

Do you have a best friend
I do
She'll be there till the end
I'll be here for her too
Whenever she needs to talk
She knows who to come too
She's my mother, and is always right by me
We're always laughing together
We're best friends don't you see
Sometimes pain is too much to stand
And whenever she needs me
I'll give her my hand
And when others treat her mean
I'll be by her side
And it's my shoulder which upon she can lean
She puts her trust in me
I put my trust in her
We're best friends don't you see




Jumat, 27 September 2013

What’s up?

WhatsApp
 ——————–
at 20:01

Sun: Star!!
Star: Hey, you.. :) what’s up?
Sun: What is it with your avatar?
Star: ??
Sun: The smile..in your picture just now.
Star: Oh well, unpretty it is. My default. *sigh
Sun: It didn’t reach your eyes. The smile.
Star: And amongst all my photo, was there any that reached my eyes?
Sun: :)
Star: It’s a no, no?
Sun: No, it is not a no. :D
Star: Oh, give me benefit of the doubt!
Sun: :)
Star: To love, and being loved back. Was it too much to ask?
Sun: Every living soul in this world, would die searching for their fragment of a heart. Within their lover’s soul.
Star: The torment of waiting. Or the curse of solitary. Which one are us?
Sun: Time will tell. And we’ll endure.
Star: Ah, time does. Time is so powerful. Lethal even.
Sun: As in?
Star: As in, time heals wounds, time reveals truth, time decides who’d survive, time kills hopes or in reverse -time grows hopes.
Sun: But time can’t do one thing.
Star: As in?
Sun: Time can’t be turned back. :) You’re not mine, and I am not yours anymore.
Star: Good or bad?
Sun: Both. Or either.
Star: Hahaha!
Sun: It just is.
Star: It is. :)
Sun: Gotta go now. See you, hunndi. :)
Star: Bye, hunn...
Sun: Remember, next time you smile let it reach your eyes.
Star: Aye, sir!


Sun
last seen today at 20:45 

Star: I Miss You..
*Delete

——————–

at 21:05

Star: Heiii!!
Star: Are you there?
Moon: Yep. Sorry, was a bit busy. Howdy Ling?
Star: I’m good. I hope.
Moon: You hope? Lol. Care to share?
Star: Oh, well. Not much. ’till he talked to me.
Moon: Him? Who?
Star: You know who. He-who-made-me-cry-and-whine-can’t-stand-losing-of.
Moon: :) ) Him! What did he talk about?
Star: My smile. End up in pseudo-intelligence about time.
Moon: Another bizarre shits?
Star: Hard to spell topic always makes you cheeky!
Moon: Sorry, not a big fan of talking sophisticate covered bull poop.
Star: Why are you so rude when it comes to him?? You know I love(d) him so! :’(
Moon: Touche. That is why. Because I know you love him so.
Star: ??
Moon: I know how powerful this might destroy you. Have you forgot of your sleepless night? I haven’t.
Star: Partly, because I called you those nights. :D
Moon: Hell yeah.
Star: I can’t thank you enough for that. But I’ve gotta go now, k?
Moon: Alrighty. Anyway, just save yourself, ling? Stay away from him.




Star
last seen at 22:10

Moon: I love you.
*Delete

——————–

at 23:30

Star
Online

is typing…

"I have gone across the world and around.
To seek for happiness and heal my wound.
Look what I found.
The Earth is merely round.
I arrived to where I had started -safe and sound.
Happiness is after all, on my first step of ground.”

Star is now known as diendong
last seen at 23:45






Kamis, 26 September 2013

Tak Pernah Padam




Namun satu yang perlu engkau tahu.... Api cintaku padamu tak pernah padam~

Senin, 23 September 2013

Kau Harus Tau!!



“Mungkin dia hanya marah dan sedang dalam masalah” lanjutnya.

“Yakin? Dari mana kau tau sedangkan kalian belakangan ini sudah tak intens berkomunikasi seperti biasanya, yaa setidaknya yang ku dengar darimu begitu kan?”

Kemudian ada hening, yang disusul dengan isakan tangis yang tertahan. Menghela nafas adalah satu satunya yang bisa dilakukan saat menyaksikan itu.

“Maybe he never love me that much” ucapnya nyaris tak terdengar.

Ia mulai meneteskan air matanya, air mata yang sangat sulit untuk dikeluarkannya, dan yang pasti tidak di depan sembarang orang. 

“Yeaah, sad. But better to think that way”

“Aku baru saja sembuh dari luka lamaku, dan dia tau. Dia yang slama ini mendukungku, meyakinkanku menerimanya, mempercayainya. Dan aku melakukan sebisaku, sepenuh hatiku. Dan aku sungguh sungguh kepadanya”

"I know, tapi entahlah dengan nya, tau tapi pura pura tidak tau atau memang tak mau tau..."

"Apa yang harus ku lakukan?" tanyanya lirih.

Rasanya ingin ku hantamkan tinjuku ke wajah dia yang menyebabkan nya menangis seperti ini. Sungguh tak layak ia menangisinya, apa pun alasannya kelak untuk membela diri atas perlakuannya ini.

"Berserah dear... berdoa, minta diberi keikhlasan. Diberi kekuatan hati dan diberi penyelesaiaan dari Nya... apa lagi... "

"Aku sedih....."

"Tanpa kau katakan saja aku tau.. periang dan penggembira sepertimu, bahkan tersenyum pun tak mampu membuat mata mu berbinar, sudah pasti kau bersedih... tapi buat apa bersedih? dia bahkan tak sedikit pun memikirkanmu"

"Dia bilang dia memikirkan ku, dia bingung..."

"Hmm... Dulu, ketika kalian baik baik saja, apa pernah ia memikirkanmu? apa pernah ia dengan bangganya membawamu ke orang tua nya? mengakrabkanmu ke saudara saudaranya? menggandeng tangganmu mesra di hadapan sahabat sahabatnya? yang dilakukannya hanya memberimu harapan, melimpahimu dengan janji, memaki masa lalumu, menyalahkan waktu. Membiarkanmu seperti ini... Oh dear... kalau dia memikirkanmu setidaknya kalau dia menghargaimu, tidak akan mungkin dengan sengaja memampang 'hal hal' yang menyakitimu di sosial media seperti itu, setidaknya beri kamu jeda waktu... bukan begitu tak berperasaannya"

"Aku tak tau... aku tak tau apa artinya aku buat nya..."

"Okey.. dia menyayangimu.... setidaknya begitu kan katanya"

"Sakit....."

“Lalu, apa yang mau kau lakukan selanjutnya? Dia saja tak mencarimu”

“Dia bilang dia butuh waktu, dia bilang dia sangat perduli padaku”

“Aaah omomg kosong. Terlepas apa pun masalah nya, apa pun masalah kalian, dia seharusnya juga memikirkanmu. Kalau dia butuh waktu, lalu sampai kapan? Sampai air matamu tak lagi bisa menetes? Kalau dia perduli padamu, setidaknya kalau masih berperasaan tak kan seperti itu. Kalau dia masih ada sedikit rasa.. dia akan menyempatkan diri, dia akan mencarimu. Ke mana pun. Sama seperti saat pertama dia begitu tergila-gila padamu. Sekarang? Apa pun masalah nya dear... kalian sudah dewasa.. diam dan menghindar mungkin salah satu cara tapi tak menyelesaikan apa apa... ku harap dia seharusnya lebih baik dari ini. Bicaralah sekali lagi hati ke hati.. itu pun jika mau bersikap selayaknya orang pernah saling menyayangi"

"Entahlah...." tampak gores luka terlihat jelas diwajahnya.. sungguh mengiris hati melihat ini.

"Be real dear... sabarkan hatimu. Logika mu tengah terhantam kenyataan, hatimu tersakiti. Tetap sadar dear... ”

“Demi Tuhan ucapnya, demi Tuhan aku merasa sakit dan dibohongi”

“Tuhan tau namaNya disebut dalam pernyataannya, pernyataan kalian. Tuhan juga pasti Maha Tau bahwa Dia dijadikan saksi atas hubungan kalian, entah apalah itu artinya kini buatmu dan buatnya... Yaaa hanya Tuhan dan dirinya sendiri yang tau pasti isi pikiran dan hatinya. Tapi Tuhan menyayangimu dear... dia tau yang terbaik untukmu... ”

“Maksudmu, Tuhan tidak menjadikan aku terbaik untuk nya..?” kedua mata itu meredup kosong saat mengucapkan pertanyaan itu.

“No, dia yang tidak baik untuk mu. Kalau dia yang terbaik tidak akan mungkin dia sanggup membuatmu seperti ini. Berhentilah manyalahkan dirimu sendiri, dia tak layak mendapatkan pembelaan terbaikmu. Terlepas apa pun alasannya, apa pun penyebabnya, dia tidak bisa menjaga perasaanmu.. liat apa yang dia lakukan! merasa bersalahkah? merasa tak enakkan kah? santai saja kan... sedikitpun tidak  menghargaimu dear. Dia hanya memikirkan kebaikan untuk dirinya saja.. sedangkan kau?”

"Dia seperti marah akan reaksi ku selama ini..." masih saja ia membelanya, ooh cinta...

"Wajar. Siapa yang tak emosi dan kecewa jika diperlakukan seperti itu. Kau manusia biasa dear... kontrol kendalimu bisa saja jebol. Marah, boleh. Tapi segera lah redakan emosi. Kemarahan dan Kebencian muncul karna ada cinta..."

"Dia Egois..." buliran air mata membasahi wajah sayu itu.

"Dan kau harus lebih egois. Egoislah untuk dirimu sendiri. Kau layak bahagia. Jangan pikirkan orang lain yang bahkan tak memikirkanmu. dan dia sendiri sedang egois. Well...."

“He is the one I love...” bibir yang selalu tersenyum manis itu kini bergetar mengeluarkan suara parau, jelas terdengar memilukan.

“Mungkin dia dulu mencintaimu juga, dan tidak ada yang tau bagaimana sekarang. Yang jelas dia sengaja mengabaikanmu. Pengabaian adalah hal yang tidak manusiawi, menurutku. Apalagi untuk orang yang pernah menyatakan dia menyayangimu...!”

“But why I feel so beloved, and no one has ever done this before” 

“Because we believe what we want to believe. Because you love him like you never loved anyone else before”

“Tapi dia bersumpah, dia sayang dan menginginkan ini, dia bilang ini serius. Semua ucapannya, tindakannya, sikapnya. Tidak ada yang meragukan sebelumnya. Tidak ada yang melakukannya sebaik dia. About anything. Dan kami baik-baik saja sebelumnya.” selembar sapu tangan tak lagi mampu menahan tangisnya.

“He’s the right one in the right time. And the show is over. End story” 

Dan tangisannya pun pecah. Begitu terisak. Begitu dalam sakit yang dirasakannya, begitu tergoncang jiwanya. Dan aku tau rasanya. Bahkan sebuah kata pamungkas “SABAR” pun tak kan mampu lagi diucapkan untuk menghiburnya. Pelukan dan penguatan. Hanya itu yang saat ini dibutuhkannya. Ini bukan hanya Broken Heart tapi Broken Trust. Worst!

Apa pun alasannya, apa pun kondisinya. Cobalah sebisa mungkin tak menyakiti perasaan orang lain. Pilihlah pilihan terbaik yang manusiawi dalam bersikap. Posisikan dirimu disudut pandang orang lain. Terlebih orang yang mempercayaimu, sepenuh hatinya. Karena kita tidak pernah tau, apa dan bagaimana kondisi hati seseorang sebelumnya.
Mungkin buatmu ini biasa, mungkin buatmu akan sembuh dan akan berlalu seiring waktu. Tapi tidak kah pernah kau berpikir, mungkin saja ini adalah awal dari kehancuran seseorang? tidak kah kau pernah terpikir, satu langkah dan satu keputusan yang kau pilih dan kau ambil, itu bukan hanya mengubah hidupmu saja tapi hidup orang orang disekitarmu.
Setiap orang berbeda, setiap orang tak sama. Kau boleh egois untuk dirimu sendiri. Untuk Kebahagiaanmu, tak salah. tapi bijaklah sebelum bertindak.

Apa lagi ini tentang hati, tentang rasa.

semoga segala prasangka buruk selama ini yang ada, bisa terjawab.









 
 

Copyright © diendong. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver