Pages

Jumat, 20 April 2012

Sabar Dini...

Siang ini, sendirian di ruangan kerja, ditemani tv dan inet dengan sedikit pekerjaan yang sudah dari tadi kuselesaikan. Menatap ke jendela kaca ke luar ruangan, langit mendung menggantung, angin bertiup sepoi-sepoi menggiring pikiranku kembali ke setahun lalu, sebulan lalu dan ke sosok itu. Dan tanpa ku sadari, helaan nafas serupa keluhan keluar dari mulut yang "membisu" blakangan ini, linangan air mata kekesalan bercampur duka mengalir tak terbendung...

Segala bahagia, suka, duka dan masalah yang mengiringi langkahku bersamanya bermunculan bak slide show yang diputar dan jelas sekali detailnya. Kemudian perlahan memburam seburam langit siang ini, berkabut dan basah...

Menangis lagi, tangis campuran antara bahagia dan dilema.

Sungguh April yang menguras hati... Ops! 

Sontak tersadar sendiri, mengarahkan jari ke keyboard dan mengetik keyword di Google search "SABAR"

dan munculah beberapa link yang salah satunya aku buka dan membuat ku "tersentak" !!

Sabar adalah separo iman dan keyakinan adalah seluruh keimanan.(HR. Athabrani dan Al Baihaqi)

Tidak ada suatu rezeki yang Allah berikan kepada seorang hamba yang lebih luas baginya daripada sabar. (HR. Al Hakim)

Sabar yang sebenarnya ialah sabar pada saat bermula tertimpa musibah. (HR. Al Bukhari)

Ada tiga hal yang termasuk pusaka kebajikan, yaitu merahasiakan keluhan, merahasiakan musibah dan merahasiakan sodaqoh (yang kita keluarkan). (HR. Athabrani)

Orang yang bahagia ialah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah dan orang yang bila terkena ujian dan cobaan dia bersabar. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Astagfirullooh... aku yang pengeluh ini, aku yang masih perlu banyak belajar bersabar makin merasa tertampar ketika membaca sepenggal kisah yang tak sengaja kutemukan...

"Pada zaman dahulu ada seorang yang bernama Abul Hassan yang pergi haji di Baitul Haram. Diwaktu tawaf tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang bersinar dan berseri wajahnya. “Demi Allah, belum pernah aku melihat wajah secantik dan secerah wanita itu,tidak lain kerana itu pasti kerana tidak pernah risau dan bersedih hati.”
Tiba-tiba wanita itu mendengar ucapan Abul Hassan lalu ia bertanya, “Apakah katamu hai saudaraku ? Demi Allah aku tetap terbelenggu oleh perasaan dukacita dan luka hati kerana risau, dan seorang pun yang menyekutuinya aku dalam hal ini.”
Abu Hassan bertanya, “Bagaimana hal yang merisaukanmu ?”
Wanita itu menjawab, “Pada suatu hari ketika suamiku sedang menyembelih kambing korban, dan pada aku mempunyai dua orang anak yang sudah boleh bermain dan yang satu masih menyusu, dan ketika aku bangun untuk membuat makanan, tiba-tiba anakku yang agak besar berkata pada adiknya, “Hai adikku, sukakah aku tunjukkan padamu bagaimana ayah menyembelih kambing ?”
Jawab adiknya, “Baiklah kalau begitu ?”
Lalu disuruh adiknya baring dan disembelihkannya leher adiknya itu. Kemudian dia merasa ketakutan setelah melihat darah memancut keluar dan lari ke bukit yang mana di sana ia dimakan oleh serigala, lalu ayahnya pergi mencari anaknya itu sehingga mati kehausan dan ketika aku letakkan bayiku untuk keluar mencari suamiku, tiba-tiba bayiku merangkak menuju ke periuk yang berisi air panas, ditariknya periuk tersebut dan tumpahlah air panas terkena ke badannya habis melecur kulit badannya. Berita ini terdengar kepada anakku yang telah berkahwin dan tinggal di daerah lain, maka ia jatuh pengsan hingga sampai menuju ajalnya. Dan kini aku tinggal sebatang kara di antara mereka semua.”
Lalu Abul Hassan bertanya, “Bagaimanakah kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sangat hebat itu ?”
Wanita itu menjawab, “Tiada seorang pun yang dapat membedakan antara sabar dengan mengeluh melainkan ia menemukan di antara keduanya ada jalan yang berbeda. Adapun sabar dengan memperbaiki yang lahir, maka hal itu baik dan terpuji akibatnya. Dan adapun mengeluh, maka orangnya tidak mendapat ganti yakni sia-sia belaka.”
Demikianlah cerita di atas, satu cerita yang dapat dijadikan tauladan di mana kesabaran sangat digalakkan oleh agama dan harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah dalam setiap terkena musibah dan dugaan dari Allah".
Ya Allaah....... seperti "tertampar", sungguh sabar itu benar-benar berbalas langsung dari Allaah...
Sekali lagi menyadarkan diri sendiri untuk terus dan terus bersabar dan bersabar dengan melibatkan hati dan logika, bahwa masih banyak di luar sana yang memiliki segunung permasalahan bukan hanya masalah perasaan, tapi mereka masih bisa bersabar, aku ? aku yang sering mengeluh, sering berkata: "aku capek, kesabaranku berbatas !!!", "Aku lelah Tuhan... Aku gak kuat..." "Aku menyerah..." Padahal Tuhan tidak pernah menyerah dan berhenti menyayangiku dengan semua pemberianNya yang tak terhitung.



Iyaaa... aku harus tetap kuat, tersenyum dan bersabar.... insya Allah selalu berbuah baik..
Sabar Dini...

4 comments:

Dini Haiti Zulfany mengatakan...

Betoool.. Sabar itu salah satu obat galau.

So nice in writing :D tinggal diimplementasikan d^.^b

diendong mengatakan...

sedang mencoba mengimplementasikan nya lagi lagi lagi dengan lagi lagi lagi penuh kesabaran u bisa bersabar... :)

enozahra mengatakan...

*puk2* tepuk pundak dini....

diendong mengatakan...

*senyum tabah*

Posting Komentar

 

Copyright © diendong. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver