Hampir enam bulan. setengah tahun mungkin bukan hitungan
waktu yang lama untuk sebuah penantian. Tapi bukanlah waktu yang sebentar pula.
Apa lagi untuk sekedar alas an yang bahkan tak ku ketahui. Sungguh tak bias
ditolerir. Aku butuh kata, aku butuh kalimat entah apalah itu dari mu.
Sampai dititik manakah kamu akan mengakhiri ini semua ?
Mungkin, kalau boleh jujur, aku pernah tak rela kau bersama
orang lain. Tapi bukan berarti aku berhenti mendoakanmu untuk bahagia. Dengan
cara apa pun.
Benar adanya, setelah pembicaraan buntu malam itudan
hari-hari setelajnya. Kamu memintaku untuk lebih realistis dan merelakan. Iya,
merelakan impian kita-mungkin impianku seorang- yang kubangun di atas pondasi
yang kamu bilang rapuh. Tapi, dari mana kekuatan itu datang ? kalau bukan
darimu juga.
Lihatlah, kau yang pada awalnya begitu terlihat peduli dan
menyayangiku, kini memilih pergi. Kau sebagai penyemai benih kepercayaan dan
cinta itu berlalu begitu saja. Seseorang yang bersumpah dan berjanji tak akan
pernah mengecewakanku bukan hanya menjauh tapi menghilang.
Akun social media tempat pertama kali kau menyapaku pun tak
lagi aktif. Kontak blackberry pun menghilang. Email dan Ym pun kamu block. Bahkan
nomor handphone yang kamu akui sebagai nomor lama yang mati matian kamu
pertahankan kau matikan.
Segitunya kah ?
1 comments:
ujian kesabaran yang belom abis ye kak :(
semoga segera berlalu dan cepat dikasi kejelasan same yg bersangkutan..
Posting Komentar