Tak pernah terpikir olehku
Tak sedikit pun ku menyangka
Kau akan pergi tinggalkan ku sendiri
Tak sedikit pun ku menyangka
Kau akan pergi tinggalkan ku sendiri
Pagi itu, berita kepergianmu ku terima...
Bagai petir tanpa hujan,
Seketika mati rasa di semua penjuru nadi tubuhku.
Tak tergambarkan keadaanku tapi sungguh sakit kurasakan.
Begitu sulit ku menyangkal
Begitu sakit ku rasakan
Kau akan pergi tinggalkan ku sendiri
Begitu sakit ku rasakan
Kau akan pergi tinggalkan ku sendiri
Aku memang pernah berpamitan melangkah menjauhimu...
Bukan karen aku membencimu tapi karena saat itu ku pikit bahagiamu bukan denganku.
Tapi, sejauh apapun aku melangkah, aku masih bisa rasakan kau tak pernah benar-benar meninggalkanku.
Tak pernah...
Di bawah batu nisan kini kau tlah sandarkan
Kasih sayang kamu begitu dalam
Kasih sayang kamu begitu dalam
19 Oktober lalu, belum seratus hari kepergianmu dalam keabadian...
Ku kuatkan diri ini mengunjungi rumah baru mu, tempat dimana kau mengistirahatkan tubuh lelahmu.
Tanah dimana asal seseorang berjiwa baik diciptakan, kini menerima kembali jasad itu dalam kebisuan.
Untuk pertama kalinya aku sadar sesadar sadarnya, kau telah tiada...
Sungguh ku tak sanggup ini terjadi
Karna ku sangat cinta
Karna ku sangat cinta
Sungguh duka ini, perih ini, coba ku satukan dalam untaian doa-doa ikhlas melepasmu...
Ini lah saat terakhirku melihat kamu
Jatuh air mataku menangis pilu
Hanya mampu ucapkan selamat jalan kasih
Jatuh air mataku menangis pilu
Hanya mampu ucapkan selamat jalan kasih
Ya Irfan Julianto bin Muslikin, Al Fateha~
Satu jam saja ku telah bisa
Cintai kamu kamu kamu di hatiku
Namun bagiku melupakanmu
Butuh waktuku seumur hidup
Cintai kamu kamu kamu di hatiku
Namun bagiku melupakanmu
Butuh waktuku seumur hidup
Satu jam saja ku telah bisa
Sayangi kamu di hatiku
Namun bagiku melupakanmu
Butuh waktuku seumur hidup
Sayangi kamu di hatiku
Namun bagiku melupakanmu
Butuh waktuku seumur hidup
Di nantiku
0 comments:
Posting Komentar