am I already grateful ?

Begitu banyak nya hal-hal kecil yang luar biasa yang harus disyukuri, seperti pagi ini...

Bangun tidur dengan perasaan tak menentu dan badan sedikit panas. Tapi seperti biasa, sebelum mandi pagi, aku menyempatkan diri duduk di meja makan di depan kamar. Menikmati secangkir teh hangat yang sudah dibuatkan kakak tercinta, mengunyah roti yang dipotongkan mama sambil memandangi beliau yang sudah cantik bersiap berangkat mengajar.
Di sudut ruang Keluarga, tampak seperti biasa, keponakanku Kiki sedang merapikan seragam dan mengenakan sepatu sekolahnya di depan TV yang menyiarkan berita bola favoritnya.
Di sudut Garasi, terlihat kesibukan Bapak yang tengah bersiap mengantarkan cucu laki-lakinya bersekolah, diselingi kelebatan hilir mudik mas Adi, abang laki-laki ku yang ikut sibuk membujuk jihan gadis kecilnya yang manja, yang lebih memilih tiduran sambil nonton si sponge bob dari pada mengindahkan bujukan mamanya.

Aku melangkah ke kamar mandi diiringi teriakan Salam dari Kiki dan pesan bernada sedikit mengancam dari mamaku " Diniii Rotinya DIMAKAN ATAU DIBAWA KE KANTOR !! SAKIIT LAGI PERUTNYA BARU TAU...!!!

dan aku menjawab sekenanya.. " hmmmm......."

Masih dengan suasana hati tak menentu setelah mandi, rumah sudah sepi dan aku bingung sendiri mendapati ternyata ini hari Kamis dan menyadari dengan terlambat bahwa peraturan baru di kantor mengharuskan aku berkemeja putih di hari Senin dan Kamis... Pfiuuuuuh dan ini hari Kamis dan ternyata aku hanya memiliki satu kemeja putih yang sudah aku pakay di hari Senin. Oh GOD!

Berpikir keras, bertanya dan berharap pinjaman dari kakak dan kakak iparku serasa mustahil, karena kakakku bertubuh besar dan kakak iparku berbadan mungil... Yak Ampun.... semestinya ini aku sadari sedari kemarin-kemarin bahwa punya kemeja putih banyak itu bukan suatu kemubajiran seperti yang selama ini aku pikirkan, well... aku gak terlalu suka kemeja putih  -__-

Yess! Wiga.... temen baikku ini yang baru beberapa lama dekat denganku dan kebetulan yang luar biasa, dia tinggal di satu block dari rumahku saved me, dia meminjamiku kemeja putihnya yang sudah wangi disetrika. Dan aku terselamatkan....

Dengan buru-buru aku mengendarai motorku walau sudah tak ada harapan lagi untuk sampai kantor dengan tepat waktu, dan OMG aku seketika sadar kalau aku lupa membawa ponsel... -_____-
Putar balik ke arah rumah! satu-satunya yang bisa kulakukan. Yaaa mau gimana lagi, mana mungkin bisa melewatkan hari tanpa ponsel pintarku itu sebagai alat komunikasi....

Sampai dirumah, buru-buru memasukkan ponsel yang ternyata ada di meja makan tepat disebelah cangkir teh panasku, aku langsung tancap gas mengendarai mio-biru ku itu menuju arah jalan raya.
Dan tiba-tiba motorku mati tiba-tiba.... ooooh Ya Allaah... dalam hati hanya bisa mengeluh dan teriak panjang... Kenapa dengan motorku ???

Men-dial no kakakku dengan keadaan batrai bb low dan berharap segera mendapat bantuan dari beliau.
Dengan singkat padat, aku mengabarkan yang aku alami dan kakakku meminta aku bersabar dan untuk menunggu disana.
Dengan keadaan lumayan panik, aku berusaha tenang dan menunggu di tepi jalan yang sedang ramai-ramainya ini.
Dan tak berapa lama... tebak, siapa yang datang menyelamatkanku... Bapak! Yaaa Allaah... pria yang sudah kliatan tua ini selalu bisa diandalkan,,,,, How Lucky I'am having him..

So, kejadian-kejadian kecil pagi ini membuatku seakan tertampar, dan harus memikirkan kembali apa benar keinginan menggebuku untuk hijrah mencari yang aku inginkan akan sebanding dengan ini semua...Apa yakin bisa mengatasi semua kecerobohan dan kemanjaanku tanpa orang-orang sekitarku ??
 
Yess! sekarang yang harus aku lakukan adalah, berpikir ulang dan Lebih banyak bersyukur....