Hari ini digembar gemborkan
sebagai hari tanpa tembakau sedunia. Dimana-mana, baik itu di Media Elektronik
sampai media jejaring social ramai-ramai berkoar-koar mengkampanyekan “Hari
Bebas Tembakau”. Hmmm…. Kenapa musti satu hari saja? Bukannya mengajak kepada
kebaikan itu semestinya dilakukan setiap hari?
Sebagai orang awam, kurang ilmu
di bidang ini dan tidak merokok, tetapi dikelilingi dan hidup berdampingan
dengan para perokok aktip, saya merasa pencanangan hari tanpa tembakau ini
seperti sesuatu yang absurd. Kenapa ? yaaa aneh aja, diantara riuh redam
penggalakan kampenye kesehatan tersebut tapi asap cerobong pabrik tempat
produksi masih saja beroprasi dan konon salah satu sumber pendapatan terbesar
Negara kita ini yaa dari sini.
Bisa dibayangkan jika Negara ini
benar-benar bebas Tembakau, bukan hanya untuk 31 Mei saja, dan benar-benar
dilakukan secara sadar oleh semua warga khususnya para perokok aktip, mungkin
dampaknya baru akan terasa signifikan. Apalagi jika bisa mewujudkan Negara tanpa tembakau, wuiih bisa masuk salah satu keajaiban dunia, mungkin.
Terus, bagaimana dengan nasib
jutaan masyarakat, jutaan orang yang nafkah hidupnya bergantung pada
keberlangsungan tembakau ? Semacam dilema yaa…
Barangkali, hal ini yang bukan
hanya saya saja yang mempertanyakan, bahkan mungkin banyak orang yang juga
sepemikiran, bertentangan dan berpendapat lain mengenai hal ini.. dan sama-sama
belum tau the way out yang tepat untuk masalah ini. Karena ini terkait dengan Hak dan hajad hidup orang
banyak sii yaaah… hmmm… pusing.. -_- biar pemerintah ajah deh yang berpusing-pusing ria secara mereka yang berwenang
untuk mengambil kebijakan yang terbaik untuk kebaikan bersama.
Lalu tugas kita ?
Well, menurut saya, ehemm akan lebih bijak bila kita kembalikan dulu ke diri masing-masing dalam melakukan setiap tindakan, bukan hanya tidak merugikan diri sendiri, tapi tidak juga merugikan orang lain. Salah satunya merokok, Kalau merokok asapnya ditelan ajah… hihihihi
Lalu tugas kita ?
Well, menurut saya, ehemm akan lebih bijak bila kita kembalikan dulu ke diri masing-masing dalam melakukan setiap tindakan, bukan hanya tidak merugikan diri sendiri, tapi tidak juga merugikan orang lain. Salah satunya merokok, Kalau merokok asapnya ditelan ajah… hihihihi
Btw, beberapa orang-orang
tersayang saya termasuk golongan perokok aktip, termasuk Bapak saya juga dan
alhamdulillaah sudah mulai mengurangi.. *atas ancaman cucu nya* yaa smoga Bapak
dan orang-orang tersayang saya terus sehat .. Aamiin.
So, Tetep Sehat yaaa semua...