Pages

Selasa, 31 Desember 2013

What Do You Call Yourself?

 "Okey sekarang saya ngaku, saya masih dengan dia..."
"Hmm........saya udah ngira"
"Saya jelaskan.."
"Kenapa waktu itu kamu masih nyari-nyari saya?"

"Karena kamu udah tau alasan saya... kenapa masih kamu tanyain lagi.."

"Enggak! saya gak tau. Yang saya tau, setelah waktu itu saya sudah mengiklaskan kamu. Sulitkah kamu pahami, sakit dan sedihnya saya. Udah saya mulai tenang, kemudian kamu masih nyari-nyari saya...?!!!!!"

"Iya, karna saya gak tenang. Saya selalu mau tau keadaan kamu. Saya gak bisa tidur mikirkan kita, kamu. Saya takut dan trauma kamu seperti itu, kamu bersikap ke saya setelah itu semua. Saya nggak mau putus mau terus kontak dan komunikasi dengan kamu"

"Bukannya waktu itu saya nanya kamu minta maap untuk apa?"

"Saya minta maap untuk semua kejadian itu... jangan nangis..."

"Kenapa saya gak boleh nangis?!!! saya punya hati, kamu sakitin!! dan saya tanya sekarang. Bukan untuk kembali ke saya kan 'maap' itu?!!!!

"Kamu tau maksud saya, kenapa masih nanyakan itu lagi?"

"Karena kamu nggak jelas. 'Maap' untuk apa? baikan dengan saya untuk kembali lagi atau 'maap' hanya untuk ketenangan diri kamu sendiri atas sikap kamu waktu itu?"

"Kamu... sulitkah buat kamu pahami saya?"

"Bukannya saya juga nanya waktu kamu minta 'maap' dan saya gak jelas itu 'maap' untuk apa? saya nanya 'do you love her? are you happy?' apa yang kamu jawab... kamu bilang "saya tidak mikirkan itu semua. Saya hanya mau fokus ke karir. Dan saya mau minta maap ke kamu dari lubuk hati saya yang paling dalam. Saya mau kita baik-baik lagi". saya masih ingat jelas, dan setelah itu hubungan kita, komunikasi kita kembali seperti dulu. Apa semua maksud kamu ini..?!

"Kamu tau maksud saya..."

"Kamu gak menjawab pertanyaan saya!"
"Pertanyaan yang mana lagi?"
"Do you love her?"
" Hufft...... "
"Kenapa diam? jawab!"
"hmm... Iya, I love her"

"Oh yaa... Nada suara kamu aneh. Kamu, gak lagi bohong kan? terus, kenapa baru bilang sekarang? terus kenapa masih nyari-nyari saya?"

"Because I miss you!!"

"Hmm.... cuma itu? Egois! Kenapa kamu kembali ke saya kalau begini lagi. Demi Tuhan ini dua kali dan kamu tau ini nyakitin saya!!"

"Kamu tau saya punya perasaan yang kuat ke kamu. Ngobrol sama kamu selalu menyenangkan. Saya suka, saya senang sama-sama kamu. Kamu tau benar. I miss you. Ini sebenar-benarnya. Tapi kita telat. Kita telat. Semua ini terlambat. Saya harus gimana?"

"Gimana dengan saya?"

"Kamu tau benar yang saya rasa, apa perlu saya ulang-ulang lagi? sulit untuk saya ungkapin yang saya rasain ke kamu. Gak saya bilang pun kamu bisa rasain. Karena ini sebenar-benarnya makanya sulit. Sulit karena semua terlambat........."

"Apanya yang terlambat? Udahlah.. kamu bilang you love her..."

"Kamuuuuu... iya, saya... saya sayang dia, dia selama ini orang terdekat saya. Iya saya sayang dia. Dia gak tau apa-apa. Dia gak ada salah apa-apa. Dia Baik."

"Saya yang gak baik? gak worthed gitu?"
"Bukan gitu... Saya ke kamu, kamu tau betul gimana saya. Perasaan saya... Saya gak mau mengkhianati dia"
"Saya gak minta kamu ngianatin dia! Tapi ini apa? Kamu bilang saya selama ini yang egois! lalu kamu sebut diri kamu apa? hah?! kamu nyakitin saya. Pengkhianatan yang gimana lagi yang kamu gak mau kamu lakuin? Kamu ke saya, itu gak kamu anggep pengkhianatan? Kamu anggep saya apa?!!!!"
"Saya gak tau musti gimana..."
"Kalau gitu, kamu harus kasi tau dia juga tentang ini semua. Sebenar-benarnya juga. Sama seperti sekarang kamu ngakui ini ke saya!! Jangan mau egois sendiri. Jangan cuma saya dan kamu aja yang tau. She have to know the truth!!"
"Iya..."
"Jangan jadi pengecut, lari dari masalah..."
"Gak lagi... gak untuk kali ini."
"Kenapa kamu begini ke saya? setelah saya benar-benar ke kamu. Saya gak bisa maapin kamu lagi"

"Hufft...."
"Yakin?
"Yakin apa?"
"Kamu yakin dengan yang kamu bilang ke saya tadi? bukan hanya untuk bohongi saya lagi dan sengaja bohongi diri kamu sendiri.
"Iya, Yakin...."
"Lalu kamu anggep saya apa?"
"Sama tapi beda konteks..."
 "Apa bedanya? konteks apa?!!! Hubungan apa ini?"
"Saya..... ke kamu, sulit saya jelaskan. Ini nyakitin saya juga."
"Lebih jelasnya nyakitin saya!! kamu bilang sayang dia, saya tanya, kamu yakin? gak bohong? gak bohong lagi? gak bohongin dia? gak bohongin saya? gak bohongin diri dan hati kamu sendiri?"
"Kamu tau benar gimana isi hati saya.... "

"Gak tau... makanya saya nanya"

"Kenapa bisa gini. Kita terlambat"

"Apa nya yang terlambat...? kalau kamu sayang dengan dia, lantas gimana ke saya?"

"Saya punya perasaan yang kuat ke kamu.. kamu tau itu!! sulit dijelaskan dengan kata-kata. Gak bisa saya jelaskan rasanya. Tapi saya gak mau mengkhianati dia. Dia baik"

"Saya enggak pernah minta kamu mengkhianati dia. Lalu ini semua apa? kenapa kamu begini ke saya? saya yang pantes kamu bohongi? karena saya gak baik ? kenapa musti saya yang tau apa-apa dan semua-semua ini? kenapa saya... yang harus jadi tempat kamu mengaku dan tau keadaan kamu yang sebenarnya gini?!! Dan saya harus sakit karena tau semua ini. Apa karna kamu tau benar kalau hati kita terkoneksi. Karna kamu tau benar perasaan saya yang akan terus bersabar dan kembali maapkan kamu? kenapa kamu gini? coward! saya benci kamu!"

"Kenapa kamu selalu salah sangka dan mikir jelek terus. Ada hal yang belum saya jelaskan dan kamu belum tau semua alasan saya. Sekarang saya mau support kamu. Selalu ada untuk kamu. Kamu tau kan seperti yang selalu saya bilang I always around you"

"Saya nggak butuh support kamu! Jangan ada disekitar saya, jangan diam-diam cari tau atau apa pun juga. Saya gak tau alasan yang masih kamu sembunyikan itu."

"No... Saya selalu ada. I always around you."

"Saya gak mau"

"No... denger, ini kepotong Magrib. Kamu siap-siap sholat. Nanti malam kita bahas lagi. Janji saya kali ini. Trust me. Dalam keadaan gini saya gak akan lupa atau sengaja ngindar. Kita harus bicarakan semua, gimana-gimananya. Harus clear dan gak akan ada salah paham lagi. Saya gak mau kamu gini dan salah paham. Janji saya. Maapin saya. Kita bicarakan lagi ya... kamu tunggu. Jangan mikir jelek. Percaya saya."

"Sulit buat saya percaya kamu lagi. Saya gak ngerti kamu dan gak tau isi hati dan pikiran kamu"

"Percaya saya. Yaaa...please."
"Saya percaya kamu, tapi kamu bohongi saya. Kamu janji tapi kamu ingkari. Sumpah kamu gak adayang bisa saya pegang."
"Gak untuk kali ini. Tolong percaya saya kali ini. Kali ini saya gak akan main-main untuk ini. Keadaan ini gak akan buat kamu begini lagi. Percaya saya."
"Setelah saya maapkan kamu? saya kembali ke kamu? kita baik-baik dan nyaris seperti tidak pernah ada masalah sebelumnya? seperti kita memulai semua lagi. Kamu terlihat begitu happy dan senang didekat saya lagi. Kamu yang merusak kepercayaan saya."

" Percaya saya... I'm happy with you. I'm Happy. I'm happy. Akan lebih happy kalau kamu happy."

"Saya juga gitu, kamu happy saya Happy. Tapi saya sekarang gak tau happy yang gimana yang saya mau. Saya benci kamu."

"Saya Happy kalo kamu happy."

"Kamu, happy yang bagaimana dari saya yang kamu mau? sekarang? dengan keadaan begini? kamu happy yang gimana? How could you do this? How dare you... stupid me because I'm to shameless too follow my heart, trusting you" "

" Please nanti kita bahas. Ngertiin saya. Trust me"

"Jam berapa?"

"Jam 11 yaa.."

"Kemaleman...!!!"

"Jam 10 kalau gitu, saya hub kamu. sebelumnya saya sms. Yaaa..."

"Lepas Isya aja. Biar panjang waktunya."

"Iya nanti saya hubungin kamu dulu, lepas Isya.. kamu yang tenang dulu. Sholat yaa..."

"Kenapa kamu gini ?"

"Please, nanti kita bahas lagi. Trust me... tunggu saya nanti ya.."

Dan Magrib berlanjut Isya. Jam bergulir. Malam berganti Pagi. Hari berlalu. Sehari, dua hari, tiga hari... Janji tinggal janji. Kepercayaan berbuah pengkhianatan. Sumpah menjadi bualan sampah. Menghindar, lari untuk ketenangan sendiri. Berpikir? untuk menyusun kata-kata berbisa lagi? Sakit pastinya mengetahui orang tercinta berlaku seperti itu... atau orang yang kita kasihi yang diperlakukan seperti itu.

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktip atau diluar jangkauan..."

Now, what do you call yourself ? a Man? a Liar? a Cheater? a Hypocrite? a Coward? 






Minggu, 29 Desember 2013

Our Coffee time

Do you remember how you would come to see me, even though you're actually tired after working all day long. How we would talk sitting beside each other on the  brown chairs of my house, ignoring the pointed look of my mom? yeaaah... we did, countless how many times. And we're both enjoy the moment when we are together. Ours.
At least I was and always...




YESS!! I am a Taurusian!!

Taurus is April 20 - May 20. Me ? May, 6. A real Taurus. Proud to be a Taurusian. I love the way I'am.

Mungkin banyak analisa dan penjelasan panjang nan lebar tentang kami para Taurusian.
Berikut ini point of view tentang kami, Taurusian dan heiii... ini bukan hanya tepat tapi yaa begitulah kami, eh aku!  :p
#proud #shameless #hellyaaa (by my fav writter @aMrazing)

See and read carefully if you really want to enjoy having us, eh.. me :")
Seperti biasa, sebelum mulai, mari bertanya dulu kepada para Taurus: "Gak bisa ya keras kepalanya dikurangin?" :p
Ummm....
Gue melihat teman-teman gue yang Taurus sebagai manusia-manusia yang... aneh. Kalem. Tapi agresif. Santai, tapi panasan. Lah.
Heiii...... well yaaa.... ._.
Taurus itu quirky. Gak seaneh Aquarius sih, tapi ya itu... tetap nggak bisa diprediksi. Contohnya betebaran di sekeliling gue. :))
Aku.. aku salah satunya... :O
Kalau Taurus lagi santai dan selow, elo ngomong apa juga diketawain doang. Tapi klo lagi angot, omongan sepele langsung dihajar.

Aku gitu yaa? IYA!
Sisi bagus sekaligus menyebalkan dari para Taurus: Keras kepala. What they want, they must get no matter what.
Kalau lagi lepingin sesuatu, sampai ke ujung ujung sananya dunia juga diuber sama para Taurus. Menyerah bukan kata di kamus mereka.
Keras kepala dan persisten mengejar apa yang mereka mau. Kagum gue sama para Taurus yang begini.

Iyess banget ini mah.
Gimana dengan Taurus yang mendadak kumat malesnya? Ya gitu, semuanya gak penting. Sebodo amat sama semua hal.
 Hahahahahaaaaakubanget.
Taurus itu peduli sama apa pendapat orang ke mereka. Mereka bisa terlihat cuek. But they do care. They absorb, and think about it.
Penampilan penting buat para Taurus. Temen gue cowok, dandanya lebih rempong dari cewek, Karena itu... peduli sama apa kata orang.
*ngaca lagi* :p
 Taurus itu sabar. Apalagi udah kepingin sesuatu. Prinsipnya: biarin lama, yang penting ujung-ujungnya jadi milik gue.
Bener ini, 1000% bener...
Segala yang ada sama Taurus itu ternyata kontradiktif. Mereka malas, tapi rajin. Cuex, tapi peduli omongan orang. Bingung kan lo? :))
hahahahahaa
Oh, with Taurus, it's all about themselves.Mereka suka ngomongin kehebatan diri sendiri. Prestasi mereka. Kekerenan mereka.. HIHIHI
Karena seringnya mikirin diri sendiri, banyak yang akan anggap Taurus kasar, dan gak pedulian. Padahal ya nggak juga.
Yang menyeramkan dari Taurus: kalo udah cemburu. Mereka bisa melakukan hal gila yang menurut mereka.... wajar. :p
#proud #shameless but true... :))
Kalau Taurus nguber elo, artinya dia tertarik banget sama elo. (YAIYALAH). Tapi kalo dia berhenti mengejar, artinya... elo membosankan.
Nah artikan sendiri, bisa bosan atau udah males. Gitu.
Chaser, tapi bisa mendadak berhenti kalo bosan. Sifat Taurus yang ini sangat Gemini. Mungkin karena tetanggaan? :p
Bisa jadi.. bisa jadi...
Gue senang berteman sama Taurus karena mereka lebih sering selow, laid back, dan humoris. Kalo mereka ngambek, gue ogah deket-deket.
Taurus kalo ngambek biasanya nggak lama, kok. Apalagi kalo ngambeknya menyangkut hal sepele. Again, they are very laid back people.
^_^
Taurus itu romantis nggak? Jawabannya, iya dan nggak. Tergantung mood. Mereka bisa menye, bisa juga ngehe.
Iya deh iya...
Taurus yang gue kenal cakep-cakep.
*ngaca lagi* Nah... Nah... :p
Taurus in A NUTSHELL: sabar, keras kepala, selow tapi kalo lagi angot menyeramkan. Persisten banget. Pemalas :))
Kalau punya temen Taurus, selamat. They are harmless, friendly and fun. ^^
Satu lagi: Para Taurus kok kayaknya gampang bener move on dan ganti pacar. Tapi begitu ketemu yang pas, they are loyal.

So,..... What do you feel of having me as a Taurusian ?
Ya ya ya... I love you back! ^_*












Sabtu, 28 Desember 2013

Fate ?

I always wondered the difference between Fate and Destiny...
the dictionary defines them as:

*DESTINY:
  1. The inevitable or necessary fate to which a particular person or think is destined.
  2. A predetermined course of events considered as something beyond human power or control.
  3. The power or agency thought to predetermine events.
Destiny brought them together.

*FATE:
  1. a) The supposed force, principle, or power that predetermine events. b) The inevitable events predestined by this force. 
  2. A final result or consequence, an outcome. 
Fate keeps on happening.

But allof those, I believe in...
Meeting you was a fate. Becoming your friend was a choice. But falling in love with you was beyond my control. And about the destiny of them all, lets God works...

Everything happens for a reason.
I wanna say thank you for being you.
Take care and See you around.
My Andromeda...


        


Kamis, 05 Desember 2013

Wondering Why....


"He may still love you. He probably does. He probably doesn't know what he wants. He probably still thinks about you all the time. But that isn't matters. What matters is what he's doing about it, and what he's doing about it is nothing. And if he's doing nothing, you most certainly shouldn't do anything. You need someone who goes out of their way to make it obvious that they want you in their life."
 - MOM -
 

Copyright © diendong. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver