Pages

Jumat, 22 November 2013

"I Always Around You!"


Pagi itu, sekitar jam 08:50, handphone ku berbunyi disusul getar dua kali, dari nada ringtone-nya, jelas itu notifikasi pesan singkat (sms). Kulirik handphone yang ku letakkan di sebelah laptop. Dari layar yang terkunci, menampilkan sebuah pesan dari nomor yang tak asing bagiku. 

Aku menghela nafas, bukan karena terkejut karena tau siapa pengirim pesan itu, bukan pula karena aku menyimpan nomor nya, tidak, aku tidak menyimpan nomor itu. Sudah lama ku hapus. Tapi aku tau pasti siapa si pengirim pesan, jelas sekali dari cara menyapa dan gaya tulisannya. Itu dia.

Aku tak membuka pesan itu, ku biarkan. Tumpukan laporan yang harus aku selesaikan hingga jam 10:00 pagi itu berhasil mengalihkan pikiranku dari sosok si pengirim pesan. Menjaga mood dan meneruskan pekerjaan adalah pilihan terbaik yang harus kulakukan.

Beberapa menit kemudian notifikasi sms berbunyi lagi, Notifikasi kedua kalinya dari pesan tadi yang belum "ditindak lanjuti" apakah di-close atau di-reply...?

Huuuffttt..........



Tidak ku balas. Aku mengkhawatirkan hatiku yang pasti bergejolak setelah me-reply nya, karna akan timbul perasaan menunggu nunggu balasan lagi darinya.
Aaaah.. aku sedang tak ada waktu untuk menggalaukan hal itu disaat deadline pekerjaan didepan mata.

Aku seakan ada bisikan kalau si pengirim tengah menunggu balasan dari ku.. Aaaah....... kadang intuisi tajam itu menyebalkan, apalagi berkaitan dengan diri sendiri.

Siang nya, tiba-tiba kabar duka datang dari keluarga Ayahku, Kakak tercintanya menghadap Illahi, aku terkejut dan seketika berduka. Seketika fokusku berantakan, aku memutuskan meminta izin dan pulang awal dari kantor sesegera setelah mengirim laporan siang.

Apa daya, aku benar benar tak kuasa lagi menahan semuanya, deadline bertubi tubi yang harus bisa aku handle, berita duka dan pesan singkat nya. Tangisku pecah begitu sampai di rumah.
Aku merindukan kehadirannya saat itu. Stupid me!

Pesan balasan pun ku kirim kepadanya. Rasanya ingin bercerita  kepadanya. Balasan bernada sarkas pun ku kirim instead of how I need to talk to him :((

Tak sampai semenit, balasan darinya masuk. Lega, tapi ada nyeri terasa di hati. Sudah kuduga akan seperti ini akhirnya. Padahal pesan yang ku trima darinya berisi ucapan belasungkawa dan untaian doa. Tapi mengapa malah terasa menyesakkan? 

Kurasa aku benar-benar mengharap bisa menghubungi, bercerita dan berbagi dengannya seperti dulu... sebelum semua itu terjadi. Aku benar-benar butuh sekaligus merindukannya. (Tuhan, tolong buang semua keinginan, rasa dan asa ini semudah Engkau menaburkan nya di hatiku... aku tersiksa.)

Pesannya ku balas lagi, dan lagi lagi dalam hitungan detik ia membalasnya.
God, kenapa? pesan berbalas darinya tak membutuhkan waktu lama untuk ku menunggu balasan, walau hanya kalimat-kalimat sederhana. Jelas ini tak seperti sebelum nya, pesan dari ku sering lama dan tak dibalasnya. Yaa yaa yaa.. waktu itu kami sedang dalam puncak-puncak nya polemik. Dan memang ia tipe orang yang sering kehabisan kata tentang hal-hal yang berkaitan dengan ungkapan rasa. Berusaha ku mengerti.

Tapi, sekarang... kebetulan kah? sedang tidak sibuk kah? atau ia benar benar mengkhawatirkan aku? merindukan ku? No, big No, dan ini mulai si "imajinasi" dan si "harapan" yang mulai berbicara... mulai berlebihan.
Lupakan!

Ia selalu berhasil membuat petengkaran hebat antara hati dan pikiranku... Dan kuputuskan menghentikan untuk terus membalas pesan nya....
Tapi, balasan pesan selanjutnya membuatku tercengang, ku baca ulang beberapa kali. Dan, yaaa... jelas kaliamt akhirnya menunjukkan kalau ia seperti yang selalu dan berulang kali dikatakannya "I always around you", dia pasti membaca ini That Winter The Wind Blows dan The Wind Blows. Feeling-ku mengatakan begitu...

Kenapa masih saja ia seperti itu? masih selalu membuat ku merasa campur aduk. Tidak taukah ia, bahwa apa pun yang ia lakukan sangat mempengaruhiku? atau tak mau tau? atau pura pura tak tau?

Dia hanya berlaku sewajarnya, karena apa yang ia lakukan tak lebuh dari perhatian seseorang kepada orang lain, tak ada maksud tertentu? Bukan karena masih merasa tak enak atau memikirkan ku? Aaaaah.. lagi lagi pertanyaan pertanyaan itu kembali bermunculan. Tanpa pernah menemukan jawaban pasti...

Tapi kenapa ia tak enyah dan menghilang saja dariku? tak usah menunjukkan hal-hal yang sudah jelas akan membuatku merasa seperti ini...
Kalau pada akhirnya malah semakin membuatku semakin sakit. :((

Well, Dear you..
All I want you to know is..
I had never planned to see you again. Yes I did.
Look at us now. Weird. Awkward.

I used to call you my man
I used to call you my friend,
I used to call you the love (the love that I never had forever)
seems like a lyric a song right ? yess, I miss you like crazy.
How I miss us.

You talk to me, by simple messages.
Replies were given. a few question were asked in return. Replies again.
I never talked to you what I wanted to, so were you perhaps.

Maybe you don't take this as much as I take.
And it's very understandable.
Weight of importance is not uniform.

It is not your fault. Not entirely.
I've been thinking too.
I should't heve been so dependent to you.

Why did I just ignoiring and walk away from you?
Oh right, because I'm an idiot who still missing you.




Kamis, 21 November 2013

And The Reason is .......... ?

Kalimat 'maap' sudah kau ucapkan. Melalui rangkaian pesan singkat dan pembicaraan telpon kita malam itu. Kau berseru berkali kali menyatakan niatmu dan ketulusanmu....

Kau juga bilang, dimaapkan atau tidak oleh ku, itu masalahku.

Dan apa yang ku lakukan?

Maap, aku masih mempertanyakan alasanmu...

Dan tak kunjung ku dapatkan jawaban.


Rabu, 20 November 2013

Kata Mereka...

"Kurangkah menyiksa diri?" tanya seorang sahabat tiap kali aku bercerita tentang nya.
"Sorry, aku rasa aku benci dengan orang itu, berhasil dengan hebatnya membuat sahabatku menjadi seperti ini" ujar sahabatku yang lainnya.
 "Ada beberapa hal yang tak perlu ditunggu jawabannya, salah satunya adalah jawaban dari dia yang bahkan terlalu takut menatapmu langsung, apalagi menjelaskan. Biarkan berlalu, sebagaimana dia membiarkanmu menangis sendiri... dan kamu bukan butuh seorang profesional tapi butuh kekuatan sendiri yang menyadarkan!! " tampak wajah kesal mengiringi kalimat dari sahabatku yang seorang sarjana psikolog, menanggapi ceritaku.
"Tau kah kau, dia hanya sebuah bintang kecil yang sekali kali muncul, bahkan di dua galaksi sekaligus. Tidak cukup egoiskah ia dengan sinar kecilnya itu bisa mempengaruhi eksistensimu? Jadi jangan perlakukan ia seagung Matahari." ujar pikiran terdalamku kepada hati kecilku.

Jumat, 15 November 2013

Happy November, 15th.


Heaven…. must be really small
Cause I can see it in your eyes.

You’ve seen me happy, you’ve seen me sad,
you’ve seen me reasonable, you’ve seen me mad.

In every smile, every tear and every cheer you were always there for me through the years supporting me and providing me with all the energy I needed in order to stand in the game called life.

No matter how hard I try, no matter what I do, I would never be able to show you how much I appreciate everything you’ve done for me.
You are my hero, you are my strength.

Whatever I am today, I own it to you. You are the most special person in my life.
May your day be exactly the way you want it to be.
May you celebrate it with happiness and inner peace
May The Almighty, ALLAH SWT always blessing you, keeping you healthy, safety and prosperity.
Long life. Happy Birthday to you my super Mom.

I Love You


your (always) lil girl,
dini :*


Rabu, 13 November 2013

Better Left Untold

Sangat menyedihkan memikirkannya, apalagi sampai mengucapkannya. Tentang, kenapa kau lakukan itu padaku, kenapa kau tidak meminta maaf kepadaku... dan memberi alasan.

Tapi sudahlah...


Gray Paper by Yesung : http://www.youtube.com/watch?v=buxi20AwUIw



Missing

"it's best you never see one another while missing each other. Then you will be able to live with hope in your hearts". 
 -Wang Hye Ji-

>> Jigeumdo geuraeyo yeojeonhi gatayo ireon nal bomyeon eotteolkkayo
 http://www.youtube.com/watch?v=OsCLXDFvyDs

Selasa, 12 November 2013

It's okay to be NOT okay...

Mereka bilang:
"Kamu harus kuat. Tegarlah, hadapi kenyataan, semua akan baik-baik saja" 
atau
"Easy... time will heals your hurt, you have to be brave..!!"
 aaaah... Words are so easy.

It doesn't heal, the wound. The injury was for sure but the memory is always messy. Even now when I think about then, the broken heart, the broken trust, the tears keep on coming.

Bersedih. Terluka. Kecewa. Tidak salahkan?
Bagaimana, dengan ucapan seperti: 
"it's okay to be NOT okay. It's okay to be scared. It's okay to cry..." 
itu jauh lebih menyenagkan didengar. Dan sesungguhnya penghiburan yang terbaik menurutku, setelah sebuah pelukan tentunya.

I guess, it's good to be sick sometimes. It's okay to be okay. It's okay to be scared. It's okay to cry..
If people had said that to me, I probably would've cried a day, two days, a weeks....
and be fine. 

 

Coz, the wind (will) blows that winter~

tears fallin http://www.youtube.com/watch?v=Pe3cZW15Toc



Sabtu, 09 November 2013

The Wind Blows....

Saat kau pergi dan aku tak bisa melihatmu, bagian tersulit adalah bahwa aku masih merindukanmu.
Aku pikir semua akan berakhir jika aku membiarkanmu pergi. Bahkan saat aku ingin mengakhirinya, ada bagian dalam diriku yang ingin agar kau kembali padaku. Aku melihat kedepan, berharap kau akan datang...

Sejak pertama kali bertemu denganmu, aku merasakan untuk pertama kalinya, bahwa hidup ini adalah tentang sebuah skenario besar .
Pertama kali nya juga aku merasa begini. Aku dibuang seperti sampah, tapi untuk pertama kalinya aku tidak menyesali hal itu. Aku berterima kasih padamu.

Jika memang tidak berakhir antara kita,  setelah semuanya "normal kembali" dan aku masih bernafas aku akan menemuimu (bagaimana pun caranya nanti). Ayo kita bertemu suatu hari nanti. Lalu kita akan bicara.
Aku ingin mengatakan padamu apa yang tak bisa aku katakan. Dimulai dari apa yang aku pikirkan tentangmu saat kita pertama kali bertemu, ketika aku jatuh cinta padamu, seberapa menarik dirimu dan aku ingin membayar apa yang telah aku lakukan padamu (yang menyakitimu). Dan......
Ketika saat itu tiba, kau akan menjawab semua pertanyaanku tanpa menyembunyikan apapun. Jika kau (pernah) mencintaiku. Dan bagaimana pun rasa bersalahmu karena mencintaiku. Apakah rasa sakitmu sama dengan rasa sakitku saat kau membohongiku.
Meskipun jawabanmu itu tak akan membuat semuanya kembali seperti semula.

Tetapi......
Jika memang semuanya berakhir untuk kita, aku ingin mengatakan, agar kau baik-baik saja. Semoga berhasil dengan jalan hidup pilihanmu. 

Aku tak bisa memaafkanmu. Aku tak mengerti kenapa kau bahkan tidak meminta maaf padaku. Aku tak mau mengakuinya, tapi aku tak bisa menjadi orang yang lebih baik untukmu.





Jumat, 08 November 2013

That Winter, The Wind Blows

“People want to find meaning to their life.

To try to find meaning in life,
some people put their life on the line
for a loved one they will soon forget.

Others put their life on the line chasing after
a desire that will soon disappear like bubbles.

Everyone says they’re looking
for life’s meaning.

Then should I also try to find some
meaning in this screwed up world?

Then will my life change?

I’ve lived my whole life believing that
there’s no one I can count on but myself.

Will the sun shine down on me as well?
Then, let’s give it a shot…”
- Oh Soo – 







Source: Koreandrama.com

Jumat, 01 November 2013

Sallow

"Rindu ini semakin berkurang, entah hatiku yang semakin melemah atau jarak diantara kita semakin jauh"


 

Copyright © diendong. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver